Perbandingan antara persepsi atlet terhadap perilaku coach dengan persepsi coach terhadap perilakunya sendiri (Suatu tinjauan psikologis tentang hbungan antara atlet dan coach dalam pembinaan olahraga)
Joni P. Soebandono;
Mochamad Enoch Markum, supervisor
([Publisher not identified]
, 2003)
|
Perkembangan olahraga di Indonesia mengalami keterpurukan selama duadekade ini, malahan cabang olahraga yang telah mengharumkan nama bangsaIndonesia, khususnya bulutangkis, juga mengalami kemunduran yang sangatmemprihatinkan dan mengecewakan banyak pihak. Banyak kritik yang telahdilontarkan terhadap pembinaan atlet, salah satunya adalah yang berkaitan denganpembinaan faktor non-teknis atau faktor psikologis. Masalah yang banyakdipersoalkan adalah pembinaan oleh coach yang berada front terdepan dalamhubungannya dengan atlet secara langsung.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang hubungan atletdan coach, khususnya di cabang olahraga baseball dan softball, dimana persepsi atlettehadap perilaku coach sebagai objek utama dibandingkan dengan persepsi coachterhadap perilaku dirinya sendiri. Pendekatan penelitian ini menggunakan metodekuantitatif dengan menggunakan skala persepsi (metode Likert) dengan pilihan limaskor, dan untuk melengkapi analisis dilakukan dengan pendekatan metode kualitatif.Sasaran dari pembahasan dikhususkan pada persepsi terhadap aspek kepribadian(personality) coach dengan merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Percival(1971) dengan dimensi general attitude, coachingphilospohy, mannerism, mood leveldan leadership, dan mengacu design penelitian yang dibuat oleh ProgramPascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia: Superior Coaching / AlhletePractices..Hasil penelitian, dengan responden atlet dan coach dari team baseball dan softball daerah (delapan team, dengan C\atlet=\ 11, dan Ncoac/?=21) yangdipersiapkan untuk pertandingan Pra-PON 2004, menunjukkan bahwa antara persepsiatlet dan persepsi coach mempunyai ketidaksamaan atau perbedaan yang besar.Meskipun coach secara wajar bisa dimengerti akan mempersepsikan dirinya sendirilebih tinggi dari persepsi atlet terhadap dirinya, tetapi adanya perbedaan (gap,discrepancy) tersebut bisa mengarahkan adanya ketidakcocokan (incompatibility)dalam hubungan atlet dan coach. Incomptabiliy akan menganggu jalannya pembinaandan bisa berakibat kegagalan atlet dalam meriah prestasi. Dengan menganalisis itempernyataan di setiap dimensi akan dapat diketahui intervensi macam apa yang bisadiprogramkan untuk melakukan perubahan terhadap perilaku coach. |
S3258-Joni Pasifiano Soebandono.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S3258 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2003 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | ix, 84 pages ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S3258 | 14-19-658954134 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20287403 |