ABSTRAK Di dalam kehidupan individu terdapat berbagai masalah yang dapat menjadiMenurut Papalia, Sterns, Feldman, Cramp (2002), Santrock (1999)tekanan terus-menerus dan tanggung jawab ganda untuk merawat anak danorangtua dapat menyebabkan stres pada seorang individu. Hal ini terutamaberdampak pada wanita (Preto dalam Bird & Melville, 1994).Pada penelitian ini subjek yang dipilih adalah wanita dewasa madya yang tidakbekerja, mempunyai anak, tinggal bersama ibu mertua, suku bangsa WNIketurunan Tionghoa. Peneliti memilih salah satu kriteria tidak bekerja karenamenurut Baruch, Biener, dan Barnett (dalam Cooper & Payne, 1991) wanita yangtidak bekerja mengalami stres yang lebih besar daripada wanita yang bekerja.Selain itu, kemungkinan ia untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersamadengan orang yang tinggal di rumah yang dalam penelitian ini adalah anak danibu mertua lebih besar. Peneliti memilih subjek yang mempunyai anak karenasalah satu sumber potensi stres yang besar bagi mereka yang berada pada usiadewasa madya adalah anak (Preto dalam Bird & Melville, 1994). Penelitimemilih salah satu kriteria dari penelitian adalah tinggal bersama ibu mertuakarena hubungan menantu wanita dengan ibu mertuanya selalu digambarkan tidakakur (www.keluarga.org). Peneliti memilih salah satu kriteria subjek penelitianini adalah WNI keturunan Tionghoa karena menurut Hariyono (1993), Taher(1997) terdapat ajaran yang berpengaruh dan mendarah daging dalam kehidupanorang Tionghoa sehari-hari yaitu konfusianisme yang mengajarkan bahwapenghormatan anak kepada orangtua memegang peranan yang penting, seseorangharus berbakti. Dalam konteks penelitian ini seorang anak (wanita dewasa madyaselaku menantu) harus berbakti kepada orangtua (ibu mertua).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan stres yang dialami dancoping yang digunakan oleh wanita dewasa madya keturunan Tionghoa yangtinggal bersama dengan ibu mertua. Sumber stres yang digunakan dalampenelitian ini adalah sumber stres yang dikemukakan oleh Atwater (1983); Haberdan Runyon (1984) yaitu: frustrasi, konflik, tekanan, dan kecemasan. Copingyang digunakan dalam penelitian ini adalah coping yang dikemukakan olehFolkman dan Lazarus (dalam Sarafino, 1998), yaitu: planful problem solving,confrontive coping yang tergolong dalam problem focused coping; mencari dukungan sosial yang tergolong dalam problem dan emotion focused coping',distancing, escape avoidance, kontrol diri, menerima tanggung jawab, posilivereappraisal yang tergolong dalam emotion focused coping.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metodepengumpulan data wawancara mendalam dan observasi terhadap empat orangwanita dewasa madya tidak bekerja yang tinggal bersama ibu mertua. Observasiyang digunakan pada penelitian hanya dibatasi pada situasi lingkungan, ekspresisubjek pada saat wawancara berlangsung.Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya kesamaan di antara keempat subjekdalam hal sumber stres yang berasal dari hubungan dengan ibu mertua. Sesuatuhal dapat menjadi sumber stres bagi seorang subjek namun tidak pada subjek yanglain. Sumber stres yang berasal dari hubungan dengan ibu mertua adalahperbedaan agama yang dianut diri subjek dengan ibu mertua, pengaturan rumah,ibu mertua yang sering berantakan ketika buang air besar, ibu mertua yang tidakmengkontrol jumlah makanan yang dimakannya, ibu mertua yang sering marahketika teman-teman anak subjek datang, subjek yang merasa tidak dapat bebaskarena tidak dapat pergi ketika hendak pergi.Pada sumber stres yang berasal dari hubungan dengan anak ditemukan satukesamaan diantara keempat subjek yaitu anak yang sering pergi ke luar rumah.Pada tiga orang subjek perilaku anaknya tersebut disertai pulang pada larutmalam. Sumber stres lainnya yang berasal dari hubungan dengan anak adalahdalam hal pergaulan anak, pasangan hidup anak, pengerjaan tugas rumah tangga,anak yang kadang-kadang harus disuruh terlebih dahulu untuk belajar, anak yangingin langsing sehingga tidak ingin memakan makanan yang rasanya manis yangditawarkan oleh subjek.Sumber stres yang banyak muncul dari keseluruhan permasalahan subjek adalahsumber stres yang berbentuk frustrasi dan kecemasan. Secara umum coping yangdigunakan cenderung mengarah pada confrontive coping yang tergolong dalamproblem solving coping. Cara coping ini merupakan satu-satunya coping yangdigunakan bersama oleh keempat subjek.Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitan pada wanitadewasa madya tidak bekerja yang tinggal bersama dengan ibu mertua dengansuku bangsa yang berbeda dengan penelitian ini. Penelitian dapat dilakukan padadewasa madya yang suku bangsanya sama dengan ibu mertua namun berbedadengan suku bangsa subjek pada penelitian ini. Penelitian dapat juga dilakukanpada dewasa madya yang suku bangsa dirinya dan ibu mertua berbeda. Hal inidilakukan untuk mengetahui apakah hasil penelitian akan berbeda. Penelitianselanjutnya juga dapat dilakukan pada wanita dewasa madya bekerja yang tinggalbersama ibu mertua untuk melihat apakah ada perbedaan mengenai stres yangmereka hadapi dan coping yang digunakan. |