ABSTRAK Aktivitas pengambilan keputusan hampir setiap saat kita lakukan ketikakita dihadapkan pada suatu masalah atau alternatif pilihan. Untuk situasikeputusan yang sifatnya kurang penting dan rutin sehari-sehari, kita dapatmenentukan alternatif melalui judgment yang sederhana. Namun untuk situasisituasiyang memiliki kompleksitas lebih tinggi dan sifatnya jangka panjang,seperti memilih jurusan dalam pendidikan atau menentukan bidang pekerjaandibutuhkan suatu prosedur yang sistematis agar diperoleh hasil optimal.Carrel dkk.(1992), Hom & Griffeth (2001), Harvey & Stalker (2002)menyatakan bahwa keputusan individu untuk pindah kerja (turnover) merupakansuatu proses yang kompleks. Penyebab-penyebab yang mendasari keputusanpindah kerja ini melibatkan faktor internal dan eksternal. Mobley (1982),mengelompokkan faktor-faktor penentu dari pindah kerja ke dalam 4 faktorumum, yaitu: faktor ekonomi eksternal, faktor keorganisasian, faktor individualyang berkaitan dengan pekerjaan, dan faktor individual yang tidak berkaitandengan pekerjaan. Dalam pandangan Mobley (1982) keputusan pindah kerjamerupakan hasil dari rangkaian proses kognitif dimana faktor ketidakpuasanterhadap pekerjaan turut menentukan keputusan individu untuk pindah kerja. Iamengembangkan model teoritis dari proses pengambilan keputusan pindah kerjayang tersusun dalam tahapan-tahapan. Model teoritis ini mengasumsikan bahwaindividu secara rasional mengikuti proses (tahapan-tahapan) yang berurutan ketikamereka memutuskan pindah kerja.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenaifaktor-faktor yang dipertimbangkan individu dalam memutuskan pindah kerja,proses (tahap-tahap) yang dilalui individu dalam pengambilan keputusan pindahkerja, dan hasil pengambilan keputusan pindah keija, Peneliti menggabungkan 2pendekatan penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampelpenelitian ini adalah karyawan dari perusahaan yang pernah melakukan pindah kerja, dimana pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Occidental sampling.Jumlah sampel penelitian kuantitatif sebanyak 40 orang, sementara itu untukpenelitian kualitatif 3 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengankuesioner yang kemudian dilanjutkan dengan wawancara. Kuesioner penelitianterdiri dari 3 bagian, yaitu: bagian A, mengukur faktor-faktor yangdipertimbangkan dalam memutuskan pindah kerja; bagian B, mengukur tahaptahappengambilan keputusan pindah kerja, dan bagian C yang mengukur hasilpengambilan keputusan pindah kerja. Untuk mengukur tahap kepuasan kerja,digunakan Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ) di kuesioner bagian BI.Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor keorganisasian menjadipertimbangan pertama dalam memutuskan pindah kerja, disusul dengan faktorekonomi eksternal, faktor individual yang berkaitan dengan pekerjaan, dan faktorindividual yang tidak berkaitan dengan pekerjaan. Terdapat 55,0% subyek yangcenderung melalui tahap-tahap pengambilan keputusan pindah kerja yang rasionalsesuai dengan model teori Mobley (1977). Saat bekeija di perusahaan yangterakhir, mayoritas subyek mengalami kepuasan kerja yang rendah terhadap aspekekstrinsik dari pekerjaan. Sementara itu terhadap pekerjaan secara menyeluruhdan aspek intrinsik dari pekerjaan, tingkat kepuasan keija subyek tergolongsedang. Ketidakpuasan ini bagi 80% subyek cenderung menimbulkan pikiranuntuk pindah kerja. Terdapat 75% subyek yang cenderung mencari pekerjaanalternatif saat memutuskan pindah kerja dan 85% subyek cenderung mengevaluasipekerjaan alternatif ketika mengambil keputusan pindah kerja. Sementara itu,subyek yang cenderung membandingkan pekerjaan alternatif dengan pekerjaannyayang terakhir sebanyak 82,5%. Keputusan pindah kerja yang telah dilakukansubyek menghasilkan keputusan yang memuaskan. Artinya keputusan pindahkerja dari perusahaan terakhir ke perusahaan alternatif memberikan hasil yangcenderung cukup tepat, cukup sesuai dengan harapan, cukup benar dan cukupmenguntungkan bagi subyek penelitian.Penelitian kualitatif menunjukkan bahwa 3 subyek melalui proses-proses,dan rentang waktu yang berbeda dalam mengambil keputusan pindah kerja. Duasubyek cenderung rasional saat memutuskan pindah kerja dengan melalui tahaptahapmodel pengambilan keputusan pindah kerja Mobley (1977). Sementara itu 1subyek cenderung tidak melalui. Ketiga subyek mengalami ketidakpuasanterhadap pekerjaan saat bekerja di perusahaan terakhir, namun ketiganyamempunyai intensitas yang berbeda untuk melakukan pindah kerja. Keputusanpindah kerja pada subyek yang tidak melalui tahap-tahap pindah kerja dariMobley (1997), menghasilkan keputusan yang kurang optimal. Sementara itu,bagi 2 subyek yang melalui, keputusan pindah kerja ke perusahaan alternatifmenghasilkan keputusan yang memuaskan,Untuk memperoleh hasil optimal dalam mengambil keputusan pindahkerja, disarankan individu melalui prosedur-prosedur yang lebih rasional yaitudengan mengumpulkan informasi yang relevan, mempertimbangkan faktor-faktoryang berkaitan, serta menilai dan membandingkan keuntungan-keuntunganmaupun kerugian-kerugian dari setiap aspek pekerjaan. |