Deskripsi Lengkap
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | text (rdacontent) |
Tipe Media : | unmediated (rdamedia); computer (rdamedia) |
Tipe Carrier : | volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier) |
Deskripsi Fisik : | xi, 110 pages ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
- Ketersediaan
- File Digital: 1
- Ulasan
- Sampul
- Abstrak
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S3326 | 14-19-310520891 | TERSEDIA |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20287470 |
Abstrak
ABSTRAK
Penyakit degeneratif hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas). Umumnya 15% dari penderita hipertensi akan menderita stroke, lalu sekitar 10% menderita penyakit ginjal dan 75% akan menderita penyakit jantung. Untuk mengatasi hal itu caranya adalah taat dalam mengonsumsi obat, diet yang seimbang dan mengikuti pola hidup sehat. Medical adherence atau kepatuhan seorang pasien terhadap saran-saran yang diberikan oleh dokternya menjadi sangat penting dalam pengobatan hipertensi, karena apabila pasien menghentikan pengobatan secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter atau ahli, maka hal tersebut dapat berakibat sangat fatal seperti kenaikan tekanan darah secara tiba-tiba, bahkan dapat mengakibatkan kematian yang disebabkan adanya komplikasi dari serangan jantung atau stroke. Morris (1990) mengatakan bahwa individu yang memiliki internal health locus of control yakin status kesehatan dirinya dipengaruhi oleh perilakunya sendiri. Mereka memiliki perilaku sehat yang positif, berusaha lebih giat untuk mendapatkan kesehatan, dan mereka lebih bertanggung jawab terhadap kebutuhan kesehatannya seperti mencegah dari berbagai penyakit, mengobati diri sendiri apabila sakit, dan mencari informasi mengenai kesehatan mereka. Sebaliknya, pada individu yang memiliki external locus of control, lebih pasif dalam menjaga kesehatan diri mereka, kurang melakukan aktivitas fisik, dan kurang mencari informasi dalam menjaga kesehatan. Subyek penelitian adalah penderita hipertensi yang berusia 40 - 65 tahun di Jakarta. Jumlah sampel sebanyak 36 orang yang terdiri dari 19 orang wanita dan 17 orang pria. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah incidental sampling. Alat yang digunakan untuk mengukur health locus of control adalah skala multidimensional health locus of control yang disusun oleh Wallston dkk (1978) dan alat yang digunakan untuk mengukur medical adherence adalah skala medical adherence yang disusun oleh peneliti. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara internal health locus of control dan medical adherence, yang artinya semakin internal subyek maka semakin taat dalam mematuhi saran-saran medis yang diberikan oleh dokter/ahli kesehatan lainnya. Hasil lainnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara chance health locus of control dan medical adherence yang berarti semakin eksternal subyek maka ia semakin kurang taat dalam mematuhi saran medis. Dan tidak ada hubungan yang signifikan antara powerful others health locus of control dan medical adherence. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan agar para dokler/ahli kesehatan lainnya dapat menciptakan suatu kondisi yang dapat membentuk health locus of control yang internal pada diri pasien sehingga pasien dapat memiliki ketaatan terhadap saran medis yang tinggi dan hipertensi yang dimiliki oleh pasien dapat dikontrol dan tidak mengakibatkan efek yang fatal.
Penyakit degeneratif hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas). Umumnya 15% dari penderita hipertensi akan menderita stroke, lalu sekitar 10% menderita penyakit ginjal dan 75% akan menderita penyakit jantung. Untuk mengatasi hal itu caranya adalah taat dalam mengonsumsi obat, diet yang seimbang dan mengikuti pola hidup sehat. Medical adherence atau kepatuhan seorang pasien terhadap saran-saran yang diberikan oleh dokternya menjadi sangat penting dalam pengobatan hipertensi, karena apabila pasien menghentikan pengobatan secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter atau ahli, maka hal tersebut dapat berakibat sangat fatal seperti kenaikan tekanan darah secara tiba-tiba, bahkan dapat mengakibatkan kematian yang disebabkan adanya komplikasi dari serangan jantung atau stroke. Morris (1990) mengatakan bahwa individu yang memiliki internal health locus of control yakin status kesehatan dirinya dipengaruhi oleh perilakunya sendiri. Mereka memiliki perilaku sehat yang positif, berusaha lebih giat untuk mendapatkan kesehatan, dan mereka lebih bertanggung jawab terhadap kebutuhan kesehatannya seperti mencegah dari berbagai penyakit, mengobati diri sendiri apabila sakit, dan mencari informasi mengenai kesehatan mereka. Sebaliknya, pada individu yang memiliki external locus of control, lebih pasif dalam menjaga kesehatan diri mereka, kurang melakukan aktivitas fisik, dan kurang mencari informasi dalam menjaga kesehatan. Subyek penelitian adalah penderita hipertensi yang berusia 40 - 65 tahun di Jakarta. Jumlah sampel sebanyak 36 orang yang terdiri dari 19 orang wanita dan 17 orang pria. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah incidental sampling. Alat yang digunakan untuk mengukur health locus of control adalah skala multidimensional health locus of control yang disusun oleh Wallston dkk (1978) dan alat yang digunakan untuk mengukur medical adherence adalah skala medical adherence yang disusun oleh peneliti. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara internal health locus of control dan medical adherence, yang artinya semakin internal subyek maka semakin taat dalam mematuhi saran-saran medis yang diberikan oleh dokter/ahli kesehatan lainnya. Hasil lainnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara chance health locus of control dan medical adherence yang berarti semakin eksternal subyek maka ia semakin kurang taat dalam mematuhi saran medis. Dan tidak ada hubungan yang signifikan antara powerful others health locus of control dan medical adherence. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan agar para dokler/ahli kesehatan lainnya dapat menciptakan suatu kondisi yang dapat membentuk health locus of control yang internal pada diri pasien sehingga pasien dapat memiliki ketaatan terhadap saran medis yang tinggi dan hipertensi yang dimiliki oleh pasien dapat dikontrol dan tidak mengakibatkan efek yang fatal.