Full Description
Cataloguing Source | |
Content Type | text (rdacontent) |
Media Type | unmediated (rdamedia); computer (rdamedia) |
Carrier Type | volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier) |
Physical Description | x, 75 pages ; 28 cm + appendix |
Concise Text | |
Holding Institution | Universitas Indonesia |
Location | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
- Availability
- Digital Files: 1
- Review
- Cover
- Abstract
Call Number | Barcode Number | Availability |
---|---|---|
S3359 | 14-19-143966463 | TERSEDIA |
No review available for this collection: 20287502 |
Abstract
ABSTRAK
Akhir-akhir ini banyak ditemukan permasalahan yang berkaitan dengan perilaku menyimpang di tempat keija. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya kasus-kasus korupsi, pencurian di tempat kerja, penyalahgunaan fasilitas yang diberikan perusahaan, dsb. Untuk itu, penelitian ini akan mengangkat masalah tentang tendensi (kecenderungan) seseorang untuk berperilaku tidak etis di tempat keija. Perilaku tidak etis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku menyimpang yang ditampilkan seorang karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan tempat mereka bekerja. Dari sekian banyak faktor pendorong perilaku tidak etis, faktor kepribadian merupakan salah satunya (Sackett & De Vore, dalam Anderson, 2001) penyebabnya. Menurut Tang (2002), kepuasan terhadap gaji akan mendorong seseorang untuk berperilaku tidak etis. Selain itu, Tang (2002) menyatakan bahwa berdasarkan teori discrepancy, orang yang memiliki nilai matrialisme tinggi akan memiliki tingkat kepuasan yang rendah terhadap gaji. Dengan tingkat kepuasan yang rendah dan penempatan yang tinggi terhadap harta benda yang diperolehnya, maka akan mendorong/ mengarahkan seorang materialist untuk berperilaku tidak etis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh nilai materialisme dan kepuasan gaji terhadap tendensi perilaku tidak etis pada karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sampel penelitian sebanyak 153 orang. Penelitian ini menggunakan alat ukur Money Ethics Scale (Tang, 2001), dan Possession Satisfaction Scale (Scott & Lundstrom, 1990). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai materialisme dan kepuasan gaji berpengaruh signifikan terhadap tendensi perilaku tidak etis. Namun demikian, sumbangan pengaruh nilai materialisme dan kepuasan gaji terhadap tendensi perilaku tidak etis, dapat dikatakan kecil. Oleh karena itu, peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya dapat lebih memperluas pemilihan variabel-variabel yang berpotensi dan lebih representatif dalam mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk berperilaku tidak etis.
Akhir-akhir ini banyak ditemukan permasalahan yang berkaitan dengan perilaku menyimpang di tempat keija. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya kasus-kasus korupsi, pencurian di tempat kerja, penyalahgunaan fasilitas yang diberikan perusahaan, dsb. Untuk itu, penelitian ini akan mengangkat masalah tentang tendensi (kecenderungan) seseorang untuk berperilaku tidak etis di tempat keija. Perilaku tidak etis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku menyimpang yang ditampilkan seorang karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan tempat mereka bekerja. Dari sekian banyak faktor pendorong perilaku tidak etis, faktor kepribadian merupakan salah satunya (Sackett & De Vore, dalam Anderson, 2001) penyebabnya. Menurut Tang (2002), kepuasan terhadap gaji akan mendorong seseorang untuk berperilaku tidak etis. Selain itu, Tang (2002) menyatakan bahwa berdasarkan teori discrepancy, orang yang memiliki nilai matrialisme tinggi akan memiliki tingkat kepuasan yang rendah terhadap gaji. Dengan tingkat kepuasan yang rendah dan penempatan yang tinggi terhadap harta benda yang diperolehnya, maka akan mendorong/ mengarahkan seorang materialist untuk berperilaku tidak etis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh nilai materialisme dan kepuasan gaji terhadap tendensi perilaku tidak etis pada karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sampel penelitian sebanyak 153 orang. Penelitian ini menggunakan alat ukur Money Ethics Scale (Tang, 2001), dan Possession Satisfaction Scale (Scott & Lundstrom, 1990). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai materialisme dan kepuasan gaji berpengaruh signifikan terhadap tendensi perilaku tidak etis. Namun demikian, sumbangan pengaruh nilai materialisme dan kepuasan gaji terhadap tendensi perilaku tidak etis, dapat dikatakan kecil. Oleh karena itu, peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya dapat lebih memperluas pemilihan variabel-variabel yang berpotensi dan lebih representatif dalam mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk berperilaku tidak etis.