Jarak sosial pada laki-laki Pegawai Negeri Sipil terhadap rekan kerja gay
Chempaka Syahbuddin;
Sarlito Wirawan Sarwono, supervisor
([Publisher not identified]
, 2004)
|
ABSTRAK Dalam satu tahun terakhir topik diskusi mengenai gay atau homoseksualsemakin terbuka diperbincangkan di masyarakat Jakarta. Tulisan-tulisan di mediacetak, acara-acara di media elektronik sudah semakin sering membahas tentangkehidupan kaum homoseksual. Akhir tahun 2003, Indonesia dikejutkan denganfilm "Arisan" yang mengangkat masalah gay dalam kehidupan masyarakatperkotaan. Dengan diluncurkan film "Arisan" keberanian untuk memproklamirkanstatus gay dalam ruang public saat ini sudah dapat dianggap lumrah untukbeberapa lingkup pekerjaan, seperti pekerjaan di bidang seni,hiburan dan gayahidup.Namun untuk beberapa lingkungan yang masih cenderung konservatif, pastiakan sulit bagi kaum gay untuk membuka status seksual mereka. Hal inidikarenakan menurut beberapa riset menunjukkan semakin sering kontakinterpersonal dengan gay men dan lesbian semakin berkurang prasangska individu heteroseksual terhadap lesbian dan gay men (Harmon, Herek & Capitano dalamNelson, 2002). Lingkungan Pegawai Negeri Sipil tentunya bisa dikategorikansebagai lingkungan kerja yang konservatif menjadi tempat dimana sedikit sekalikontak interpersonal terhadap kaum homoseksual.Menurut Boswell, dalam Nelson (2002), dengan orientasi dan perilakuheteroseksual sebagai norma dalam masyarakat kontemporer, heteroseksualdianggap sebagai kelompok yang tidak menarik perhatian. Sementara individu yang memiliki orientasi seksual pada gender yang sama dipandang sebagai wakil darikaum minoritas yang terpisah, sering menyulut ketidak setujuan, ketakutan ataukebencian karena menunjukkan ketidak normalan dan.ketidak sehatan. Atas dasar uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai jarak sosial pada pegawai negeri sipil terhadap rekan kerja gay. Untukmendapatkan perbandingan yang jelas, penulis melakukan penelitian di dua bidangpekerjaan yang bertolak belakang, yaitu PNS dan pegawai radio swasta di Jakarta.Dengan menggunakan skala jarak sosial Bogardus yang telah dimodifikasi dan dianalisa dengan skala Guttman, penulis mendapatkan hasil bahwa jarak sosial pada PNS lebih besar dibanding pegawai radio.Jarak sosial yang lebih besar ditunjukkan oleh PNS kemungkinan jugadikarenakan belum tersosialisasi dengan baik kesetaraan gender dalam lingkungankerja mereka. Sebuah studi mengindikasikan individu yang kurang menerimakesetaraan gender cenderung kurang toleran pada (dan lebih berprasangkaterhadap) gay men dan lesbian (Haddock dkk dalam Nelson, 2002). |
S3369-Chempaka Syahbuddin.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S3369 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2004 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | ix, 46 pages ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S3369 | 14-19-118912874 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20287511 |