ABSTRAK Merokok merupakan salah satu dari kebiasaan atau gaya hidup yangkurang baik karena memberikan resiko atau dampak yang tinggi terhadappenurunan kesehatan atau bahkan menjadi penyebab kematian. Studi WHOmenunjukan kematian akibat merokok sekitar 30 juta orang setahun, 10 kali lebihtinggi dari angka kematian akibat kecelakaan berlalulintas. Di Indonesia sendiriperokok aktif mencapai 70 % dari total penduduk atau sebesar 141,44 juta orang.Dan kecenderungan perokok di kalangan wanita dan remaja pada usia 15-18tahun mengalami peningkatan (http://www.koalisi.org). Sedangkan penelitian diJakarta menunjukkan bahwa 64,8% pria dan 9,8% wanita dengan usia di atas 13tahun adalah perokok (Tandra, 2003). Berbagai alasan yang melatarbelakangimulai maraknya kebiasaan merokok di kalangan wanita, salah satunya adalahgaya hidup. Persepsi tersebut dipicu oleh gencarnya iklan yang ditayangkan mediamassa, yang mencitrakan wanita modem dengan kebiasaan merokok. Realita iniberbeda dengan kondisi puluhan tahun lalu dimana wanita perokok distereotipkansebagai wanita "nakal" alias tidak baik.Komponen yang paling berbahaya dari merokok dengan membakartembakau adalah nikotin, carbon monoxide, yang dikenal sebagai carcinogens.Efek jangka panjang dari merokok adalah kanker paru, emphysema, kanker larynxdan esophagus dan sejumlah penyakit cardiovascular (Davison & Neale, 2001).Pada wanita yang merokok terdapat dampak-dampak khusus yang ditimbulkanoleh rokok antara lain masalah-masalah pada organ reproduksi wanita(diantaranya menurunkan kesuburan), meningkatkan jumlah kehamilan ektopik,aborsi spontan, kelahiran prematur, menopause dini, serta meningkatkan resikokanker leher rahim.Informasi mengenai dampak buruk dari rokok terhadap kesehatan tersebutdi atas, menjadi salah satu alasan untuk berhenti merokok. Kaplan, Sallis danPatterson (1993) mengatakan bahwa perokok berhenti atau mencoba berhentimerokok untuk berbagai alasan, antara lain: masalah kesehatan, masalahpenerimaan sosial, usia, serta alasan untuk menjadi contoh yang baik. 50% dari usaha untuk berhenti merokok adalah membuat keputusan untuk berhenti.Terkadang sangat sulit bagi perokok untuk memutuskan berhenti merokok.Berbagai pertimbangan dilakukan seorang perokok dalam memutuskanberhenti merokok Karenanya penelitian ini bermaksud memperoleh gambaranproses pengambilan keputusan yang terjadi pada seorang mantan perokok besertafaktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusannya. Selain ituditeliti pula strategi ketika memutuskan untuk berhenti merokok. Penelitian inimengacu pada teori pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Janis &Mann (1977).Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Olehkarena itu dalam pengumpulan data peneliti melakukan wawancara dan observasi.Subyek penelitian berjumlah 4 orang dengan kriteria wanita usia dewasa mudayang dulu pernah merokok tetapi telah berhenti minimal 6 bulan.Hasil penelitian menujukkan hanya satu subyek yang terlihat melaluikelima tahap. Subyek umumnya tidak melalui tahap kedua (mencari alternatif).Faktor yang paling berpengaruh adalah faktor circumstances dan preferences. Halini menunjukkan bahwa selain merupakan proses internal, pengambilan keputusanuntuk berhenti merokok juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial.Sedangkan strategi yang digunakan dalam situasi berhenti merokok ini adalah safestrategy (memilih alternatif yang paling aman dan membawa keberhasilan) atauescape strategy (memilih alternatif yang paling memungkinkan untuk menghindardari hasil yang buruk). |