ABSTRAK Dalam menjawab era tantangan globalisasi, permasalahan yang menyangkuttentang dunia perekonomian di Indonesia menjadi aspek penting yang perludiperhatikan. Sumber daya manusia, 'sebagai asset yang paling penting dalamperusahaan harus selalu dijaga, diperhatikan dan dipertahankan. Apalagi dalam eraglobalisasi seperti sekarang ini, dimana kompetisi semakin kuat maka perubahanberupa perbaikan metode dan strategi manajemen merupakan suatu keharusan agarperusahaan tetap survive seperti perbaikan pola manajemen dan merger dari bankbankswasta Perubahan berupa perbaikan dalam metode dan strategi manajemendari perusahaan tidak terjadi begitu saja, melainkan suatu proses yang kontinyudan dinamis dimana dalam proses ini akan terjadi pula perubahan persepsi darikaryawan terhadap perusahaan dalam hal ini pihak manejemen Ketika seseorangmemutuskan untuk bergabung didalam suatu perusahaan, secara tidak langsung iamenaruh kepercayaan bahwa pihak manajemen dalam perusahaan mempunyaipengetahuan dan keahlian dalam menyelesaikan semua masalah dan membimbingmereka agar mereka dapat menampilkan performa terbaik yang mereka miliki,serta kepercayaan bahwa pihak manajemen mampu berlaku adil dan tidakmungkin melakukan perbuatan yang akan merugikan karyawannya. Namunfenomena belakangan ini justru terlihat bertolak belakang. Dalam salah satuartikelnya harian Kompas (2003) menyatakan bahwa dalam dua tahun terakhir inidi Indonesia angka keluar masuknya karyawan kedalam suatu perusahaan semakinmeningkat. Salah satu alasan yang menyebabkan hal tersebut terjadi adalah karenatidak adanya lagi kepercayaan dari para karyawan akan kemampuan perusahaandalam hal ini pihak manajemen dalam mengelola perusahaan atau dalammemenuhi segala tuntutan dan kebutuhan para karyawannya baik secara emosionalmaupun material. Oleh karena itu pihak manajemen dituntut untuk tampil piawaidalam mendemonstrasikan kemampuan serta keahlian dalam menjalankan tugastugasnya,bersikap bijak, jujur dan adil dalam memperlakukan karyawankaryawannyaserta konsisten dengan ucapan dan nilai-nilai yang telah ditetapkanoleh perusahaan sebelumnya, agar kepercayaan karyawan terhadap pihakmanajemen dapat terinternalisasi didalam diri setiap karyawanDari sudut pandang perusahaan, memiliki karyawan yang sepenuhnyamenaruh kepercayaan terhadap pihak manajemen serta yang mampu memberikankontribusi yang maksimal berupa performa terbaik mereka merupakan suatuharapan yang kadang kala sulit untuk dipenuhi. Dari sudut pandang karyawan,mereka juga mengharapkan kualitas tertentu dari perlakuan yang mereka dapatkanditempai kerjanya. Harapan-harapan tersebut kemudian berkembang menjadi suatu tuntutan-tuntutan yang diajukan karyawan terhadap perusahaan yang merupakansesuatu yang harus dipenuhi. Dan tuntutan yang semakin tinggi terhadaporganisasi maka semakin penting juga peran komitmen karyawan terhadaporganisasi karena mempengaruhi keputusannya untuk tetap bergabung danmemajukan perusahaan atau memilih tempat kerja lain yang lebih menjanjikan.Komitmen organisasi adalah keterikatan karyawan pada organisasi ditempatmereka bekerja, dimana organisasi mengharapkan karyawannya dapat memberikanperforma yang terbaik demi tercapainya tujuan organisasi. Pekeija yang memilikikomitmen organisasi yang tinggi akan memilki kepercayaan yang tinggi terhadaporganisasi baik terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, rela bekerja keras demitercapainya tujuan organisasi serta selalu berusaha menjaga keanggotaannya dalamorgansasi. Oleh karena itu komitmen organisasi merupakan suatu dimensi yangdapat digunakan untuk mengevaluasi kekuatan para pekeija untuk terus bertahandidalam organisasi. Pekeija yang merasa puas dengan pekeijaannya diasumsikanlebih memiliki komitmen terhadap perusahaan tempatnya bekerja, sehinggamereka kurang tertarik untuk meninggalkan perusahan tersebutUntuk melihat lebih jauh hubungan kepercayaan karyawan terhadap pihakmanajemen dengan komitmen organisasi pada karyawan bank-bank swasta, makadilakukan penelitian ini. Definisi kepercayaan yang menjadi dasar teoritis daripenelitian ini berasal dari Mayer, Davis & Schoorman yang membagi kepercayaankedalam tiga faktor yaitu ability, benevolence dan integrity. Sedangkan definisikomitmen yang digunakan dalam penelitian ini adalah komitmen yangdikemukakan oleh Allen & Meyer (1990) yang membagi komitmen kedalam tigakomponen yaitu afektif, kontinuans dan normatif. Responden dalam penelitian iniadalah karyawan bank-bank swasta yang berjumlah 100 orang, yang berdomisili didaerah DKI Jakarta dan sekitarnya Pengambilan sampel dilakukan dengan teknikpurposive sampling. Metode pengambilan data dilakukan dengan menggunakankuesioner dengan skala 1-6. Untuk mengukur kepercayaan karyawan terhadappihak manajemen digunakan kuesioner yang telah disusun oleh Roger C. Mayerdari Baylor University & James H. Davis dari University of Notre Dame.Kuesioner ini telah dilakukan adaptasi berupa peneijemahan atau alih bahasa daribahasa inggris ke bahasa Indonesia yang terdiri dari 17 item Sedangkan untukmengukur komitmen organisasi, alat ukur yang digunakan adalah skala komitmenorganisasi yang dikembangkan oleh Allen & Meyer (1990). Modifikasi dilakukanoleh Ali Nina (2002) dengan menyesuaikan pernyataan-pernyataan denganpekeijaan dan situasi keija di perusahaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum responden memilikipersepsi tingkat kepercayaan yang sedang, demikian juga halnya dengankomitmen organisasi. Selanjutnya, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa adahubungan yang positif dan signifikan antara kepercayaan karyawan terhadappihak manajemen dengan komitmen organisasi.Penelitian ini masih jauh dari sempurna, karena itu penggalian aspek yanglebih dalam dan lebih disesuaikan dengan keadaan di Indonesia, sehingga dapatmengukur dengan lebih tepat. Selain itu, sebaiknya jumlah responden ditambahdan proporsinya diseimbangkan sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebihrepresentatif mengenai keadaan yang sesungguhnya. |