:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Representasi Self-Disclosure Masalah Seks dalam Artikel "Ask Aline" (Suatu Studi Analisis Wacana Kritis pada Majalah For Him Magazine Indonesia) = Representation of Self-Disclosure on Sex Problems in "Ask Aline" Article (A Study of Critical Discourse Analysis On Indonesia For Him Magazine)

Eltanin Pryatmya Chavary; Askariani B. Hidayat, supervisor; Mangiang, Masmimar, examiner (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005)

 Abstrak

Era reformasi telah membuka kesempatan bagi pers Indonesia untuk mengekplorasi kebebasan. Kebebasan tersebut memunculkan ekses-ekses sensasionalisme. Dampak yang kemudian terlihat, kebebasan itu untuk sebagian media, bukannya diekplorasi melainkan dieksploitasi. Banyak media baru menulis laporan yang tidak mengindahkan kode etik, termasuk ramainya penerbitan media yang mengusung seks. Sejak diterapkannya UU Pers no 40 tahun 1999 pasal 16 bab IV, muncul berbagai majalah asing yang diterbitkan dengan sistem franchise. Padahal, tidak semua majalah-majalah asing, yang notabene sebagian besar isinya seputar seks, tidak sesuai dengan budaya timur, dimana masyarakat Indonesia kebanyakan pun masih melihat seks sebagai sesuatu hal yang tabu dan kurang pantas untuk dibicarakan. Mengingat sebagian besar masyarakat kita masih dipengaruhi oleh lingkup budaya masing-masing, maka adanya ragam isi yang mengarah pada masalah seks dan perempuan memberikan peluang yang besar bagi pembacanya untuk mengurangi ketidakpastian mereka terhadap hal-hal tertentu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengungkapan diri khalayak dan mendapatkan gambaran masalah-masalah seks apa yang dialami oleh pembaca melalui artikel `Ask Aline' dalam majalah For Him magazine Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran serta masukan bagi dunia penelitian karena seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi massa, media dapat juga memfasilitasi pembaca melalui suatu rubrik untuk mengungkapkan segala hal yang terkait dengan masalah pribadinya terutama yang terkait dengan masalah seks. Banyak hambatan yang ditemul jika individu mengungkapkan masalah seks secara pribadi langsung kepada individu lain. Dengan adanya artikel "Ask Aline", problem seks pembaca untuk sebagian bisa diatasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah critical discourse analysis (CDA) dengan model milik Norman Fairclough, sedangkan analisis teks menggunakan semiotika model Peirce. Dari hasil pengarnatan terungkap bahwa masalah seks yang ditanyakan oleh pembaca majalah FHM Indonesia terutama adalah masalah-masalah seks yang tujuannya mencari kesenangan saja 'just for fun atau sex as recreational dan sebagai bentuk ungkapan pernyataan rasa cinta atau rasa lainnya (sex as relational). Fenomena ini juga sejalan dengan sifat budaya masyarakat kite yang masih berada di bawah "high context culture", sehingga dengan adanya artikel "Ask Aline" masyarakat khususnya pembaca FHM Indonesia diberi kemudahan untuk mengekspresikan lewat media. Hal ini mengindikasikan bahwa khalayak pembaca majalah FHM Indonesia reaksioner terhadap perubahan dan impulsif. Perkembangan teknologi dalam industri media telah merubah cara mereka berpikir, merasakan dan bertindak sehingga mereka yang berada dalam konteks budaya tinggi (high context culture) melihat media sebagai alternatif untuk melakukan self-disclosure mengenai topik yang dianggap tabu oleh masyarakat.

Reformation had made an opportunity for Indonesian ores to explore its freedom. Some of media exploited the freedom by emerging sensational journalism as the result of reformation. The freedom itself provoked un-ethical writing include sex. Since UU Pers no 40/1999 article 16 chapter IV being implemented, numbers of foreign magazines published in franchise. Those magazines brought sex to surface as a topic in their content, where most of Indonesian see sex as a taboo and least appreciated to be discussed as a topic. Considered Indonesian still being influenced by their own culture groups, sex contents in magazines gave their readers to minimize uncertainty. The objectives of this research are to describe audiences self-disclosure and to portray what is the most sex problems faced by the audience through "Ask Aline" column in Indonesia For Him Magazine. This research hopefully can give description and input as reference related to the development of mass communication technology, where media can facilitate audience through its column to talk about their personal matters especially sex. "Ask Aline" indeed can facilitate some of their problems despite sex still being considered as a taboo topic in term of self-disclosure. This qualitative-descriptive research use Norman Fairclough critical discourse analysis (CDA) method. Text level was analyzed by Peirce semiotic method. This research revealed that sex for fun or sex as recreational and sex as relational were being questioned by FHM audiences in every edition in that column. This phenomena occurred in "high contex culture society. "Ask Aline" obviously can meet the FHM audience to disclose certain topic through media. This indicated that Indonesia FHM audience impulsive and adaptive in progress. Switched of paradigm the way people think, feel and behave, as the result of media technology development, put media as an alternative to disclose certain topic that consider taboo in their society.

 File Digital: 1

Shelf
 S4257-Eltanin Pryatmya Chavary.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S4257
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : ix, 166 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S4257 14-24-89937219 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20289833