:: UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Konsep Jiwa Manusia Menurut Aristoteles dan Sigmund Freud, Suatu Telaah Filosofis = The concept of the human soul according to Aristotle and Sigmund Freud, a study of philosophy

Phillo Dominikus Pius Jacobus Naraha; Albertus Harsawibawa, supervisor; Embun Kenyowati Ekosiwi, supervisor; Jolasa, Vincentius Y., examiner; Lubis, Akhyar Yusuf, examiner; Moh. Fuad Abdillah, examiner (Universitas Indonesia, 2011)

 Abstrak

Apa dan bagaimana itu jiwa manusia ? Herakletos, mengajak kita menatap ke langit dan melihat pijaran (kobaran) api abadi sambil berkata: ?The soul as fiery in nature: To souls it is death to become water, to water death to become earth, but from earth water is born, and from water soul. Herakletos, jiwa-jiwa makluk dan jiwa manusia dihasilkan dari bahan lain seperti api (abadi itu) yang memiliki dimensi tak terbatas. Sokrates dalam Plato, menegaskan bahwa ?tubuh akan mati (hancur), sementara jiwa terusmenerus dilahirkan kembali (berinkarnasi) dalam tubuh berikutnya?. Aquinas memberi kita pupuk dan air, katanya siram dan rawilah dia, karena ketika tiba saatnya dia akan muncul. Kata Thomas Aquinas; Allah menentukan hukum universal kehidupan yang berlangsung terus dalam proses evolusi manusia, ketika materi (janin) memenuhi syarat-syarat hukum evolusi universal, maka jiwa akan timbul (Immitere). jiwa diletakan dalam materi (tubuh); Matahari pun terbitbersinar di pagi itu dan ia (jiwa) pun muncul. Pertanda kehidupan baru telah di mulai.
Dari tiga gagasan in kata pastikan bahwa Jiwa telah bertanda dalam tubuh manusia. Kemudian Aristoteles member kita spidol dan tali. Ia meminta kita meberi tanda dan menyatukan tiang pagar dengan simpulan tali sehingga menghasilkan areal khusus yang sibatasi pagar. Kemudian kata Arsitoteles bahwa: ?hanya tubuh fisik dikelilingi oleh tubuh lain yang (secara nyata) dalam ruang, karena ruang tubuh adalah defined sebagai batas dalam tubuh yang mengelilinginya? (Teori Ruang). Selanjutnya Thales meminta kita membuat eksperiment agar membuktikan bahwa Apakah benar jiwa kita tetap berada dalam ruang tubuh. Ia memberi kepada kita sebatang besi magnet dan bebrapa jarum. Jarum ditaburkan diseputar besi magnet. Perhatikan apa yang terjadi?!, kemudian Thales mengatakan itulah kekuatan energi jiwamu (teori magnet).
Kini, kita harus memenuhi undangan Sigmund Freud untuk menyaksikan kompentisi perebutan piala drive, yaitu pertandingan gulat antara Id, Superego dan Ego di dalam ring jiwa (Personality Theory). Babak penyisihan pun berakhir, dan entah kenapa salah satu pegulat dijebloskan ke penjara. Maka Platonis memberi kita kunci dan Plato meminta kita ke ruang sel, membuka gemboknya dan melepaskan rantai besi yang membelenggu sang pegulat dan membawa dia keluar dari penjara. Maka jiwa itu telah bebas dan dapat beraktivitas kembali. Seperti kata Platonis (Neoplatonisme): ?Jiwa yang dirantai, rindu untuk melarikan diri dari belenggu tubuh dan kembali ke sumber asalnya?.
Selanjutnya Homer memberi kita kamera dan mengajak menemaninya meliput perang, dengan istruksi: dengarkan dengan cermat apa yang dikatakan oleh perang: "Kematian pahlawan, jiwanya pergi ke Hades...(kata penulis), sedangkan mereka sendiri yang tertinggal di medan perang setelah kematian? (Puisi pengantar ke Illiad). Selanjutnya terdengar suara Plato: jiwa mereka bukan ke Hedes tetapi ke Dunia Kayangan. Para Theolog, membantah; Bukan ke Kayangan tetapi ke Surga kembali ke sang Pencipta. Sementara debat, terdengar pekikan keras dari dunia bawah kematian: Semuanya salah, jiwa mereka kini sementara menuju ke Neraka (Iblis), disanalah tempat keabadian jiwa mereka. Itulah kata Filsuf dan Ilmuan tentang Jiwa manusia dan tentang jiwa mereka.

What and how the human soul? Herakletos, invites us to stare into the sky and see the flame (flame) eternal flame, saying: "The soul as Fiery in nature: To souls it is death to Become water, to water death to Become earth, but from earth water is born, and from water soul. Herakletos, souls and the souls of human beings produced from other materials such as fire (eternal) which has infinite dimension. Socrates in Plato, asserts that "the body will die (destroyed), while the soul continually reborn (reincarnated) in the next body." Aquinas gives us the fertilizer and water, flush and rawilah he said, because when the time comes he will emerge. Thomas Aquinas; God determine the universal law of life that goes on in the process of human evolution, when the material (the fetus) meets the requirements of the law of universal evolution, then the soul will arise (Immitere). soul placed in the material (body); sun was rising, shining in the morning and he (the soul) appeared. A sign of new life has begun.
Of the three ideas in words make sure that the soul has been marked in the human body. Then Aristotle gives us markers and ropes. He asks us to give the stolen signs and fence posts together with a knot the rope so as to produce a special area that sibatasi fence. Then said Arsitoteles that: "only the physical body is surrounded by other bodies which (significantly) in the space, because space is defined as the boundary of the body in the body that surrounds it" (Theory Room). Furthermore, Thales is asking us to make experiments to prove that Is it true that our souls remain in the body space.He gave us an iron bar magnet and miraculous needle. Sown around each magnetic iron needle. Watch what happens ...!, Then Thales said that the power of your soul energy (magnetic theory).
Now, we have to meet Sigmund Freud's invitation to witness the struggles kompentisi cup drive, which is a wrestling match between the Id, Superego and Ego in the ring soul (Personality Theory). Preliminary round was over, and somehow one of the wrestlers thrown in jail. Platonic then gives us the key and Plato asks us to space the cells, open the lock and release the iron chains which bind the wrestler and take him out of jail.Then the soul is freed and can return to work. Like the Platonic word (Neoplatonism): "The soul is chained, longing to escape from the shackles of the body and return to the original source."
Furthermore, Homer gives us a camera and took with him covering the war, with istruksi: listen carefully to what the war: "The death of a hero, his soul went to Hades ... (says the author), while they themselves are left on the battlefield after death" (Poetry preface to the Iliad). Then came the sound of Plato: their soul is not to Hedes but to the World of Heaven. Theologians, denied; not to Heaven but to return to the Creator of Heaven. While the debate, there was a loud shriek from the underworld of death: Everything wrong, while their souls are now headed to Hell (Satan), that's where the immortality of their souls. That said the Philosopher and Scientist of the human soul and of their souls.

 File Digital: 1

 Kata Kunci

 Metadata

No. Panggil : T29646
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2011
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xvi, 91 Pages ; illustration : 28 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T29646 15-18-260032651 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20291567