:: UI - Skripsi Open :: Kembali

UI - Skripsi Open :: Kembali

Diaspora masyarakat Lebanon (1860-1990) = Lebanese diaspora (1860-1990)

Zuliyanti Shabrina; Suranta, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012)

 Abstrak

Skripsi ini membahas tentang diaspora dan migrasi masyarakat Lebanon antara 1860 sampai 1990. Landasan teori yang digunakan sebagai alat analisis ialah teori diaspora, teori perpindahan penduduk, serta teori multikulturalisme. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif berdasarkan pada metode sejarah dan dengan jenis penelitian deskriptif. Sepanjang sejarahnya, Lebanon telah mengalami berbagai pergolakan, mulai dari masa pemerintahan Turki Ustmani hingga Perang Sipil yang terdapat campur tangan negara-negara lain, seperti Israel, Palestina, Perancis, dan Inggris. Gelombang diaspora yang terbesar terjadi pada kurun waktu 1975-1990, yaitu ketika Perang Sipil II berlangsung. Dalam kehidupan di host country, migran Muslim Lebanon menggunakan hukum Islam (syari?ah) dalam kehidupan berkeluarga dan mengabaikan hukum resmi yang berlaku di host country. Hal ini tidak sedikit menimbulkan pertentanganpertentangan implementasi dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan migran Kristen Lebanon dapat dengan mudah berasimilasi dengan kebudayaan masyarakat host country. Hal ini membuat mereka dapat dengan mudah diterima dalam komunitas masyarakat asli host country. Masyarakat migran Lebanon mendirikan komunitas dan organisasi yang bertujuan untuk menyalurkan rasa nasionalisme mereka. Migran-migran Lebanon yang mayoritas miskin sedikit demi sedikit mampu menciptakan kekuatan bagi perekonomian mereka. Sebagian besar dari mereka mampu menjadi pebisnis, ekonom, politisi, seniman, dan bahkan ilmuan yang tidak hanya diperhitungkan di host country namun juga di dunia internasional. Dengan ini, masyarakat migran Lebanon dapat membuktikan eksistensi mereka sebagai komunitas migran.

This paper discusses the diaspora and migration of Lebanese society between 1860 and 1990. Theoretical basis which is used as an analytical tool is the theory of diaspora, the theory of migration, as well as the theory of multiculturalism. The study is a qualitative study based on historical methods and the types of descriptive research. Throughout its history, Lebanon has experienced many upheavals, from the reign of Ottoman Turks until the Civil War that there is interference of other countries, like Israel, Palestine, France, and England. The biggest wave of diaspora that occurred in the period 1975-1990, when the Civil War II took place. In the life in the host country, Lebanese Muslim migrants to use Islamic law (shari'a) in family life and ignore the official law applicable in the host country. This is not the least cause contradictions its implementation in daily life. While the Christian Lebanese migrants can be easily assimilated into the culture of the host country society. This makes them easily acceptable in the indigenous community of the host country. Lebanon established migrant communities and community organizations that aims to channel their sense of nationalism. Lebanese migrants the majority of the poor little by little was able to create force for their economies. Most of them are able to become businessmen, economists, politicians, artists, and even scientists are not only counted in the host country but also internationally. With this, the Lebanese migrant communities can prove their existence as migrant communities.

 File Digital: 1

 Metadata

No. Panggil : S1811
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xiii, 83 hlm.; 30 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S1811 14-22-26754510 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20295970