ABSTRAK Penelitian ini hendak mengetahui fenomena Zulkifli Nurdin sebagai?orang kuat lokal? di Jambi era desentralisasi. Peneliti menggunakan metodekualitatif dengan pendekatan wawancara mendalam dan studi dokumen. Teoriyang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori mengenai ?orang kuat lokal?, teorimengenai ?bossisme lokal? dan teori mengenai ?orang kuat lokal? yang predator.Hasil wawancara mendalam dan studi dokumen memperlihatkan ZulkifliNurdin berhasil muncul sebagai ?orang kuat lokal? di Jambi era desentralisasi.Keberhasilan Zulkifli Nurdin tersebut disebabkan karena dia berasal dari keluargapengusaha pribumi melayu terkaya di Jambi, Nurdin Hamzah dan menguasaiorganisasi pengusaha seperti Kadin dan Gapensi di Jambi. Zulkifli Nurdin jugatepat memilih partai PAN yang dipersepsi sebagai partai reformis. Selain itu,Zulkifli Nurdin juga terbantu dengan kondisi gerakan sosial di Jambi cenderungmengecil dan tidak bisa masuk ke dalam pertarungan politik era desentralisasi.Zulkifli Nurdin berhasil memanfaatkan jabatannya sebagai GubernurJambi dalam membangun kekuatan ekonomi dan politik yang besar di Jambi.Zulkifli Nurdin berhasil membesarkan Partai Amanat Nasional menjadi partaibesar di Jambi dan didukung oleh DPRD Provinsi Jambi dalam mengeluarkankebijakan. Zulkifli Nurdin juga berhasil memanfaatkan birokrasi untukmenggalang suara, mendapatkan dana dari proyek pemerintah dan mengaturpejabat-pejabat yang setia kepadanya serta menjalin kedekatan denganpenyelenggara pemilu di Jambi. Model pembangunannya membuat dirinyamemperoleh keuntungan dari bisnis perizinan pengelolaan sumber daya alam diJambi.Pengaruh Zulkifli Nurdin juga besar dalam politik lokal di Jambi. ZulkifliNurdin berhasil melakukan kontrol sosial atas masyarakat Jambi. Zulkifli Nurdinberhasil melemahkan gerakan sosial di Jambi dan mengontrol organisasikekerasan di Jambi. Zulkifli Nurdin juga berhasil memengaruhi hasil pemilihanBupati dan Walikota di Jambi dan mendominasi Partai Amanat Nasional di Jambi.Implikasi teoritis memperlihatkan bahwa Zulkifli Nurdin tidak sepenuhnyamenjadi ?orang kuat lokal? karena Zulkifli Nurdin juga memenuhi beberapakriteria ?bossisme lokal? dan beberapa kriteria ?orang kuat lokal yang predator?.Fenomena Zulkifli Nurdin lebih tepat dikatakan sebagai ?Kuasi-Orang KuatLokal?. Temuan dalam penelitian ini secara umum juga ditemukan dalampenelitian mengenai ?orang kuat lokal? di daerah lain atau di negara lain sepertiFilipina dan Thailand. Abstract his research aims to explore the phenomena of Zulkifli Nurdin as a?Local Strongmen? in Jambi within the era of decentralization. The researcherdeploys a qualitative method using in deep interview and document studyapproaches. Theories used in this research are ?local strongmen?, ?local bossism?and theory on predatory ?local strongmen?.In deep interviews and document study results showed Zulkifli Nurdinsucceeds in emerging as a ?local strongmen? in Jambi during the era ofdecentralization. Zulkifli Nurdin?s success attributed to the his origin from awealthies local malay entrepreneur in Jambi, Nurdin Hamzah and controlsentrepreneurs organization such as the Chamber of Commerce (Kamar Dagangdan Industri Indonesia-Kadin) and the Association of Indonesia?s Entrepreneurs(Gabungan Pengusaha Seluruh Indonesia-Gapensi) in Jambi. Zulkifli Nurdin alsochoose the suitable party, The National Mandate Party (Partai Amanat Nasional),as it is perceived as a reformist party. Zulkifli Nurdin was favored by the socialmovement condition in Jambi that has shrunken and could not enter to thepolitical contestation arena during the decentralization era.Furthermore, Zulkifli Nurdin succeeds in using his position as theGovernor of Jambi in building a strong political and economical power. Hemanaged to raise the National Awakening Party into a strong party in Jambi andhis policies are strongly supported by the Regional Parliament of Jambi Provinces.He also succeeds in using the bureaucracy to mobilize votes, acquire funds fromthe government?s project, control bureaucrats that loyal to him and establishedclose relationship with the election body in Jambi. His development programme isin his favor by granting him profits from natural resource exploration permit inJambi.Zulkifli Nurdin?s influence is also strong in Jambi?s local politics. Hemanages to carries out social control over the Jambi populations. He succeeds inmaking the social movements weaker and controls the vigilante organization. Healso succeeds in influencing the result of Head of Regents and Mayors in Jambiand become a dominant figure in The Jambi National Mandate Party.Theoritical implications of this research show that Zulkifli Nurdin notentirely become as a ?local strongmen? because the phenomena of Zulkifli Nurdinalso meet the certain criteria of ?local bossism? and predatory ?local strongmen?.His phenomena is more correct to say as a ?Quasi-Local Strongmen?. Findings ofthis research can also be found in other researches on ?local strongmen? in otherregion or state such as the Philippines and Thailand. |