Pengangguran merupakan salah satu masalah besar Bangsa Indonesia yang belum bisa terpecahkan hingga saat ini. Faktor utama yang menimbulkan pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat atau sedikitnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Salah satu upaya yang menjembatani kesenjangan pendidikan dengan dunia usaha adalah melalui pendidikan non formal dan informal. Penelitian tesis ini bertujuan mendapatkan bukti empirik keefektifan salah satu program penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja, yaitu program berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) yang telah diselenggarakan pada tahun 2008 ? 2009 oleh Direktorat Kursus dan Kelembagaan, Kementerian Pendidikan Nasional. Selain itu penelitian tesis ditujukan untuk memperoleh bukti teoritis tentang perbandingan berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan program. Data yang digunakan adalah data sekunder dari olahan kuesioner monitoring dan evaluasi di 17 provinsi dengan jumlah responden sebanyak 164 orang lulusan yang terdiri dari 71 orang bekerja, 58 orang orang berwirausaha, dan 35 orang belum bekerja.Dengan metode analisis deskriptif diperoleh temuan utama berupa indikator-indikator keberhasilan program adalah sebagai berikut: (1) Indikator adanya laporan program penyelenggaraan dinilai belum efektif; (2) Indikator tingkat kelulusan peserta didik dinilai efektif; (3) Indikator penempatan kerja atau pendampingan usaha dinilai efektif. Sedangkan temuan utama lainnya adalah faktor-faktor keberhasilan sebagai berikut: (1) Faktor ketepatan sasaran; (2) Faktor kesesuaian kurikulum dan bahan ajar; (3) Faktor bentuk evaluasi hasil belajar yang dipersyaratkan; (4) Faktor tingkat kesesuaian pekerjaan yang diperoleh baik bekerja pada Dunia Usaha Dan Industri (DUDI) maupun berusaha mandiri dengan keterampilan yang diberikan; (5) Faktor status kepegawaian lulusan yang bekerja pada DUDI; (6) Faktor gaji/upah yang diperoleh lulusan yang bekerja pada DUDI. Selanjutnya dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) diperoleh hirarki indikator-indikator yang mempengaruhi keberhasilan program. baik faktor internal maupun eksternal. Di bagian akhir didiskusikan beberapa rekomendasi kebijakan terkait dengan hasil penelitian ini. Unemployment has been one crucial issue in Indonesia that has not been resolved. The major factor causing the unemployment is the lack of aggregate expenditure and lack of job opportunities. One solution to bridge the gaps between the job seekers? education and the opportunities is non-formal and informal education. This thesis aims to obtain empirical data on the effectiveness of life-skills-based education program conducted in 2008 ? 2009 by the Ministry of National Education through its work unit, i.e. Directorate of Institutional and Course Development, Ministry of National Education. This thesis also aims to obtain theoretical evidences on various factors that affect the program?s accomplishment. The secondary data used in thesis are: monitoring questionnaires and evaluations from 17 provinces with 164 respondents. 71 of them are working, 58 of them are running their own businesses, and 35 of them are seeking for jobs.Using descriptive analysis, there are three indicators found: (1) the program implementation has not been effective yet, (2) learners? graduation rates are effective; (3) the job distribution and business guidance system is effective. Other findings related to the program achievement are (1) accuracy of target; (2) compatibility between curriculum and learning materials; (3) learners? assessment and evaluation; (4) Jobs and skills suitability with Industries, macro and micro businesses; (5) Employee status in the industries and businesses; and (6) the earnings in the industries and businesses. By implementing Analytical Hierarchy Process (AHP), the hierarchies of indicators that affect the entire achievement of program were obtained. The recommended policies regarding this research are discussed in the last part of this thesis. |