Hak asasi manusia: diskresi kepolisian dan restorative justice di Indonesia dalam rangka pengegakan hukum dan ketertiban sosial
(Hukum dan Pembangunan Vol. 35 No. 2 April-Juni 2005 : 202-216, 2005)
|
Artikel ini membahas peran Polri semenjak dipisahkannya Polri darilingkungan ABRI yaitu harus meninggalkan pendekaran militer menjadipendekatan sipil. Berdasarkan telaahan terhadap berbagai peraturanperundangan yang relevan dengan tugas Polri secara perkembanganpemikiran dalam kriminologi, dapat disimpulkan bahwa POLRI dalammelaksanakan fungsi penegakan hukum dan menjaga ketertiban sosial, harusmengedepankan hak-hak asasi manusia serta berusaha menyelesaikanmasalah kriminalitas dengan pendekaran restorative justice. |
|
No. Panggil : | HUPE-35-2-(Apr-Jun)2005-202 |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Hukum dan Pembangunan Vol. 35 No. 2 April-Juni 2005 : 202-216, 2005 |
Sumber Pengatalogan : | |
ISSN : | |
Majalah/Jurnal : | Hukum dan Pembangunan |
Volume : | Vol. 35 No. 2 April-Juni 2005 : 202-216 |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Akses Elektronik : | |
Institusi Pemilik : | Universitas Indonesia. Perpustakaan, Lantai 4 |
Lokasi : |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
HUPE-35-2-(Apr-Jun)2005-202 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20298029 |