Pertikaian Israel-Suriah 1978-1985
Ade Padmo Sarwono;
A. Rahman Zainuddin, supervisor; Juwono Sudarsono, supervisor
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988)
|
ABSTRAK Tulisan skripsi ini berbicara tentang salah satu aspek dari pertikaian Arab-Israel, yaitu pertikaian Israel-Suriah dalam periode 1978-1985. Alasan pemilihan topik ini adalah, bahwa Suriah berusaha melanjutkan permusuhan Arab-Israel dengan cara kekerasan, terutama sejak Mesir mengadakan perdamaian dengan Israel. Suriah tetap mengupayakan penyelesaian masalah Palestina dan masalah Golan melalui kemelut di Lebanon. Tindakan Suriah ini membahayakan keamanan nasional Israel yang tercermin melalui gangguan atas batasbatas yang ada sekarang. Selain itu, Israel berusaha menjaga perimbangan kekuatan militer dengan negara-negara Arab tetap unggu l. Hal-hal itu merupakan jaminan kelangsungan hidup negaranya. Pembahasan tulisan ini memakai pendekatan utama dari K. J. Holsti mengenai konflik internasional. Pendekatan Holsti akan diketatkan dan ditambah konsep kepentingan nasional dari Morgenthau; keamanan nasional dari Wolfers dan persepsi dari Mroz. Pertikaian ini tidak dapat dilepaskan dari pengaruh internasional. Di sini penulis memakai konsep perimbangan kekuatan dari. Dougherty yang akan menjelaskan peranan dan kepentingan Amerika dan Soviet. Dari penjabaran konsep-konsep tadi dapat bertujuan ditarik pengertian bahwa untuk mencapai kepentingan diantara nasional negara demi kelangsungan hidupnya. Upaya mencapai tujuan itu sering menjadi pertikaian yang disebabkan oleh adanya gangguan pada keamanan nasional negara lain. Keadaan itu semakin dipertajam oleh sikap bermusuhan yang timbul dari adanya persepsi historis dan ancaman yang dirasakan oleh pihak-pihak yang bertikai. Tidak dilepaskan pengaruh negara-negara adi kuasa yang melibatkan diri untuk menjaga perimbangan kekuatan di antara mereka. Akhirnya, kesimpulan dari tulisan skripsi ini adalah bahwa tindakan Israel semata-mata untuk menjaga kelangsungan hidup negaranya dari gangguan negara-negara Arab tetangganya. Israel juga berusaha menciptakan daerah penyangga yang mengelilingi negaranya dengan negara-negara Arab tetangganya. Di pihak lain, Suriah ingin menciptakan suatu kesatuan Arab di bawah Suriah Raya melalui penyelesaian masalah Palestina yang masih terhenti. Penulis beranggapan bahwa pertikaian Arab-Israel akan memakan waktu yang lama dan bertahap untuk mencapai suatu penyelesaian yang tuntas. |
S-Ade Padmo Sarwono.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | vi, 128 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-19-136909453 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20300483 |