Etnis Jawa, Batak, dan Minang memiliki perbedaan sistemkekerabatan. Hal ini menjadi kendala dalam interaksi antar ketigaetnis tersebut. Salah satu interaksi yang dapat terjadi adalahperkawinan antaretnis. Setiap individu dapat memiliki persepsimengenai perkawinan antaretnis, yang terbentuk dan stereotip,yang kemudian akan membentuk prasangka. Penelitian ini inginmengetahui hubungan antara prasangka dengan persepsimengenai perkawinan antaretnis.Responden penelitian berjumlah 159 orang Jawa dewasamuda. Alat pengumpul data berupa kuesioner untuk mengukurprasangka dan persepsi mengenai perkawinan antaretnis.Hasil penelitian manunjukkan, gambaran prasangka etnisJawa terhadap etnis Batak dan Minang adalah sama. Sabagianbasar subjek memiliki derajat prasangka sedang. Subjek yangmemiliki derajat prasangka rendah lebih banyak dan pada subjekyang memiliki derajat prasangka tinggi. Gambaran persepsi etnisJawa mengenai perkawinan terhadap kedua etnis juga sama.Sebagian besar subjek memiliki persepsi sedang, dan subjek yangmemiliki persepsi positif lebih banyak daripada subjek yangmemiliki persepsi negatif.Hasil penelitian juga menunjukkan hubungan yangsignifikan antara prasangka etnis Jawa dengan persepsiperkawinan antaretnis dengan arah positif, baik terhadap etnisBatak (r=0,377) maupun etnis Minang (r=0,-431). Hal lain yangditemukan, dan sisi penguasaan bahasa Jawa, kelompok subjekyang aktif barbahasa Jawa lebih berpersepsi negatif mengenaiperkawinan terhadap etnis Batak daripada kalompok subjek yangpasif berbahasa Jawa. |