Untuk pertama kali reformasi PBB ditangani secarakomprehensif di KTT PBB 14-I6 September 2005. KTTini juga membahas pelaksanaan Millennium DevelopmentGoal's yang dicanangkan pada KTT Millennium 2000.KTT menghasilkan dokumen akhir yang dinamakan?2000 World Summit Outcome? mencakup masalah-masalah utama dan langkah-langkah konkrit tentangrefonnasi PBB, al.: reformasi di bidang pembangunan,perdamaian dan keamanan kolektif penggunaan kekuatan,terorisme, pembentukan Peacebuilding Commission,tanggung jawab untuk melindungi penduduk dari genosida("responsibility to protect?), kejahatan perang,pembersihan etnis atau ethnic cleansing dan kejahatanterhadap kemanusiaan, serta reformasi Majelis UmumPBB, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial,pembentukan Dewan HAM, reformasi Sekretariat danamandemen Piagam PBB. Keberhasilan ini tidak dapatmenutup kekcewaan banyak kalangan anggota PBB,termasuk Indonesia. Kekecewaan tersebut disebabkan olehkegagalan KTT dalam menyetujui langkah-langkahreformasi yang penting seperti penambahan keanggotaanDewan Keamanan, komitmen total negara maju untukmencapai target 0.7 % dari GNP untuk ODA, dan langkah-langkah menuju non-proliferasi senjata pemusnah masaldan perlucutan senjata. Namun kegagalan ini tidak lepasdari realita politik di kancah intemasional yang dihadapioleh PBB. |