Full Description
Cataloguing Source | LibUI ind rda |
Content Type | text (rdacontent) |
Media Type | unmediated (rdamedia); computer (rdamedia) |
Carrier Type | volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier) |
Physical Description | x, 174 pages : illustration; 28 cm. + appendix |
Concise Text | |
Holding Institution | Universitas Indonesia |
Location | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
- Availability
- Digital Files: 1
- Review
- Cover
- Abstract
Call Number | Barcode Number | Availability |
---|---|---|
T38110 | 15-19-500669636 | TERSEDIA |
No review available for this collection: 20303164 |
Abstract
Menghadapi era globalisasi serta kondisi bisnis yang semakin majemuk,
semakin disadari bahwa pengelolaan sumberdaya manusia menempati posisi
penting dalam kegiatan organisasi. Pengamatan terhadap kondisi tenaga kerja yang
ada di Indonesia, memberikan gambaran yang memprihatinkan. Hanya sedikit
tenaga kerja Indonesia yang memiliki kualitas intelektuai dan kecakapan memadai
untuk bersaing di dunia intemasional. Sementara itu, sejak tahun 1997 Indonesia
mengalami masalah-masalah poiitik, sosial dan khususnya ekonomi, yang belum
dapat teratasi.
Dengan gambaran seperti di atas, Indonesia dewasa ini memerlukan suatu konsep atau teori tentang kinerja dan motivasi kerja yang tepat untuk diterapkan, agar sumber daya manusia di Indonesia mampu mengejar ketinggalannya dari negara-negara maju dan mempersiapkan diri menghadapi era pasar bebas. Konsep pengelolaan kinerja dan Kanungo & Mendonca (1994) yang dibuat khusus untuk kondisi di negara sedang bemembang dapat menjadi suatu alternatif. Menurut konsep ini perilaku pekerja dipengaruhi oleh motivasinya untuk menampilkan kinerja tertentu, kecakapannya melakukan pekerjaan yang dituntut dan sistem pendukung dari organisasi. Dalam hal ini Kanungo & Mendonca menekankan pentingnya melihat aspek-aspek sosial-budaya dari Iingkungan asal pekerja yang mempengaruhi motivasi kerjanya.
Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu bidang usaha yang berprospek baik untuk meningkatkan penghasilan negara, sekaligus dapat menyerap cukup banyak tenaga kerja dengan tingkat pendidikan menengah ke bawah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kesesuaian konsep pengelolaan kinerja di negara sedang berkembang dan Kanungo dengan kondisi empirik di Indonesia, khususnya di perkebunan kelapa sawit di Sumatera.
Secara teoritik penelitian ini dapat mengkonfirmasikan kesesuaian konsep pengelolaan kinerja dari Kanungo untuk diterapkan pada kondisi di Indonesia, khususnya di perkebunan kelapa sawit di Sumatera. Disamping itu dapat melengkapi informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, khususnya di negara sedang berkembang.
Dengan gambaran seperti di atas, Indonesia dewasa ini memerlukan suatu konsep atau teori tentang kinerja dan motivasi kerja yang tepat untuk diterapkan, agar sumber daya manusia di Indonesia mampu mengejar ketinggalannya dari negara-negara maju dan mempersiapkan diri menghadapi era pasar bebas. Konsep pengelolaan kinerja dan Kanungo & Mendonca (1994) yang dibuat khusus untuk kondisi di negara sedang bemembang dapat menjadi suatu alternatif. Menurut konsep ini perilaku pekerja dipengaruhi oleh motivasinya untuk menampilkan kinerja tertentu, kecakapannya melakukan pekerjaan yang dituntut dan sistem pendukung dari organisasi. Dalam hal ini Kanungo & Mendonca menekankan pentingnya melihat aspek-aspek sosial-budaya dari Iingkungan asal pekerja yang mempengaruhi motivasi kerjanya.
Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu bidang usaha yang berprospek baik untuk meningkatkan penghasilan negara, sekaligus dapat menyerap cukup banyak tenaga kerja dengan tingkat pendidikan menengah ke bawah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kesesuaian konsep pengelolaan kinerja di negara sedang berkembang dan Kanungo dengan kondisi empirik di Indonesia, khususnya di perkebunan kelapa sawit di Sumatera.
Secara teoritik penelitian ini dapat mengkonfirmasikan kesesuaian konsep pengelolaan kinerja dari Kanungo untuk diterapkan pada kondisi di Indonesia, khususnya di perkebunan kelapa sawit di Sumatera. Disamping itu dapat melengkapi informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, khususnya di negara sedang berkembang.