Penderita luka bakar harus menjalani proses perawatan luka bakar yang cukup panjang, mulai dari fase akut, fase rekonstruksi, hingga fase penyesuaian jangka panjang untuk mengatasi dampak fisik, psikologis, dan sosial. Penelitian ini membahas mengenai keberadaan Komunitas Luka Bakar yang terbentuk bagi penderita luka bakar di Jakarta untuk melengkapi komponen dalam seluruh proses perawatan kesehatan luka bakar yang ditinjau dari perspektif antropologi medis. Penelitian yang dilakukan kepada anggota-anggota Komunitas Luka Bakar ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengamatan terlibat dan wawancara untuk memberikan gambaran mengenai kondisi penderita luka bakar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Komunitas Luka Bakar yang terbentuk melalui dukungan sosial yang terdapat di antara anggotanya dapat menjadi suatu komponen yang signifikan dalam keseluruhan proses perawatan kesehatan bagi penderita luka bakar, mulai dari fase akut, fase rekonstruksi, hingga fase penyesuaian jangka panjang. Burn survivors should go through a long time treatment, start from acute phase, reconstruction phase, until long term rehabilitation phase to overcome physical, phsychological, and social effects. This research is about the existence of Komunitas Luka Bakar which is formed for burn survivor in Jakarta to complete the component of health care process from perspective of medical anthropology. The research that has been done to Komunitas Luka Bakar use a qualitative methods along with participant observation and interview to describe the burn survivors condition. The result on this term shows that Komunitas Luka Bakar formed by social support which is existed among its members that can be significant component on health care process for burn survivors, start from acute phase, reconstruction phase, until long term rehabilitation phase. |