Pengaruh tegangan terhadap kerentanan korosi retak tegang SS 304 dalam lingkungan NaCl dengan metode bent beam
Ardiles;
Johny Wahyuadi Soedarsono, supervisor; Sutopo, examiner; Ayende, supervisor
(Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012)
|
ABSTRAK SS 304 adalah material yang saat ini banyak digunakan sebagai pipelinedan juga material coloumm vessel. Namun, pada pengaplikasiannya material inibanyak mengalami kegagalan SCC dalam lingkungan NaCl.Pengaruh teganganterhadap kerentanan korosi retak tegang SS 304 dalam Lingkungan NaCldilakukan dengan metode bent beam dengan variasi tegangan 30%, 40%, dan 50%dari tegangan luluh ( yield stress ). Pengujian dilakukan dengan salt spray selama4 minggu dan dilakukan dye penetrant test untuk melihat keberadaan retak.Pengamatan mikrostruktur dilakukan untuk verifikasi hasil pengujian dyepenetrant test. Perilaku korosi diamati melalui polarisasi linear dan metode weightloss. Retak tidak terjadi pada setiap aplikasi tegangan. Namun, kerentananterhadap korosi retak tegang ditentukan dengan densitas pitting pada setiaptegangan aplikasi. Semakin besar tegangan aplikasi maka densitas pitting akansemakin meningkat dan kerentanan terhadap korosi retak tegang juga semakinmeningkat. Korosi yang terjadi pada SS 304 adalah pitting corrosion yangditandai dengan hasil polarisasi linear dan weight loss yang laju korosinya sangatkecil.Pengamatan struktur mikro menunjukkan terdapatnya pitting pada setiaptegangan aplikasi. ABSTRACT SS 304 is material that mostly used as pipeline and coloumn vessel. Thismaterial mostly failed because SCC when it is aplicated in NaCl environment.Effect of applied stress on stress corrosion cracking susceptibility can beexamined with two point loaded bent beam method with variation of appliedstress are 30%, 40%, and 50% of yield stress. Sample is examined in salt spray for4 weeks and dye penetrant test is done to see existance of retak. Beside that,microstructure examination is done to verificate the result of dye penetrant test.Corrosion behavior can be observed with linear polarisation and weight lossmethod.Based on examination result, crack is absence in each applied stress.Susceptibility of stress corrosion cracking can be determined with density ofpitting. Pit morfology show high density when SS 304 subject to high appliedstress. Type of corrosion in SS 304 is pitting corrosion. Linear polarisation andweight loss show low corrosion rate. Microstructure observation show existenceof pitting in each applied stress. |
S42185-Ardiles Jeremia Sitorus.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S42185 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resources |
Deskripsi Fisik : | xiii, 78 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S42185 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20306497 |