Pelarangan teater Koma pada masa orde baru (1977-1998)
Rima Dini Rahayu;
Didik Pradjoko, supervisor; Abdurakhman, examiner; Muhammad Wasith Albar, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012)
|
ABSTRAK Teater Koma dibentuk pada tahun 1977 oleh N. Riantiarno dan kawankawan.Mereka merupakan salah satu kelompok teater kontemporer Indonesiayang paling sukses. Mereka berniat untuk menciptakan sebuah kelompok teateryang berbeda dari sebelumnya. Dalam Teater Koma unsur gerak, tari dan nyanyibersatu menjadi sebuah karya yang dibalut dengan cara-cara produksi modern.Di Indonesia, kebijakan pemerintah Orde Baru mengenai stabilitasnasional turut mempengaruhi perkembangan bidang seni dan budaya padamasanya. Kebebasan berekspresi ditekan dengan tujuan menghindari konflikdalam negeri. Hal ini turut mempengaruhi perkembangan Teater Koma sehinggabanyak karya-karyanya yang mendapat masalah karena dianggap bersinggungandengan kebijakan tersebut.Seiring berjalannya waktu, para anggota datang dan pergi, Teater Komamengalami berbagai perkembangan. Meskipun terhadang batu bernama?kebijakan pemerintah? dalam rangka mewujudkan stabitilas nasional. Namundengan dukungan seluruh anggota Teater Koma dan segenap seniman dari luarkelompoknya, Terater Koma terus memperjuangkan hak demi terus berkarya.Teater Koma, sebuah wujud kelompok teater kontemporer yang terusbereksplorasi tanpa henti dengan menggabungkan berbagai unsur modern dengantradisional. Sampai kapanpun namanya akan tetap ?Koma?. ABSTRACT Teater Koma was formed in 1977 by N. Riantiarno and his friends. This isone of the most successful Indonesia contemporary theater group. They created agroup of theater which different from the earlier. In Teater Koma, elements ofmovements, dance and sing united into a masterpiece that wrapped by means ofmodern theatrical method.In Indonesia, New Order?s government policy of national stability wasalso affected art and culture. The freedom of expression was pressured to avoidnational conflict. This also affected on the development of Teater Koma, that iswhy many of its creations got in trouble, because it was collide with the policy.Over time, members come and go, Teater Koma undergone variousdevelopments. Even though they blocked by a rock called ?government policies?in order to achieved national stability. But with all the supports of members andartists, Theater Koma were continuing fight for their rights.Teater Koma, a form of contemporary theater group that continues toexplore endlessly by combining modern with traditional elements. Its name willforever remain "Koma" (In Indonesian the word koma is conjunctive, whichmeans that Teater Koma will always keep on continuing their works). |
S42188-Rima Dini Rahayu.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S42188 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resources |
Deskripsi Fisik : | xvii, 101 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S42188 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20306508 |