ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pemenuhanterhadap implementasi prosedur tentang bekerja di ketinggian PT. BalfourBeatty Sakti Indonesia (WTC2 Project) tahun 2012. Penelitian inimenggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan desain penelitianpotong lintang atau cross sectional yang dilakukan untuk mengetahuitingkat implementasi prosedur bekerja di ketinggian dan mengidentifikasiprosedur yang tidak terimplementasi bagi pekerja di ketinggian. Penelitianmenggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 106 orang.Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, wawancaraterstruktur dengan informan, lembar observasi dan menggunakan telaahdokumen yang ada. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan SPSSuntuk kuantitatif dengan menormalisasikan dengan rumus De Boer danmstriks, table untuk data kualitatif serta dipresentasikan dengan traffic lightsystem.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi prosedurbekerja di ketinggian dalam variable tanggung jawab 60% dan variableprosedur kerja 47% sehingga tingkat implementasi prosedur bekerja diketinggian sebesar 53,5% dalam kategori Merah dan data kecelakaan tahun2012 dalam kategori Kuning. Tingkat implementasi prosedur bekerja diketinggian di tabel tingkat implementasi dan tingkat kecelakaan termasukdalam level 5 ( berbahaya ).Dapat disimpulkan bahwa prosedur bekerja di ketinggian tidakterimplementasi dengan baik yaitu level 5 (berbahaya) di PT.BBSIndonesia. PT. BBS Indonesia perlu mengevaluasi dan meningkatkanpengawasan terhadap program yang prosedur bekerja di ketinggian. Melaluikegiatan evaluasi terhadap kepala departemen, melakukan perencanaan,pendataan dan pelaporan pelatihan untuk manajemen, pengawas danpekerja, perencanaan dan pelaporan inspeksi peralatan dan area kerja. ABSTRACT This study aims to evaluate the level of compliance with theimplementation of working at heights procedures for PT. Balfour BeattySakti Indonesia (WTC2 Project) in 2012. This study uses quantitative andqualitative approaches to the design of a cross-sectional studies conducted todetermine the level of implementation of working at heights procedures andidentify procedures that are not implemented for workers at height. Theresearch uses total sampling with a sample of as many as 106 people. Thedata was collected by questionnaires, structured interviews with informants,observation sheets and use the existing document review. Processing thedata in this study using SPSS for quantitative formula with normalizing withDe Boer and matriks, table for qualitative data and was presented with atraffic light system.From the study results showed that the implementation of work atheight procedures 60% in a variable responsibility and 47% in variableworking procedures. So that the level implementation of working at heightprocedures is 53.5% in the red category and Accident data in 2012 is in theYellow category. Level of implementation of working at procedures in thelevel implementation working at height procedures table and the accidentrate is in level 5 (dangerous).Can be concluded that the works at a height procedure in PT.BBSIndonesia is not properly implemented because in level 5 (dangerous). PT.BBS Indonesia needs to evaluate and improve the monitoring program andstandard of working at height according procedures. Through the evaluationof department heads, planning, data collection and reporting of training tomanagement, supervisors and workers, planning and reporting of inspectionequipment and work area. |