ABSTRAK Penggunaan obat yang berisiko terhadap ginjal pada pasien dengan penurunanfungsi ginjal memungkinkan terjadinya masalah terkait obat. Apoteker berperandalam mengidentifikasi dan mencegah terjadinya masalah terkait obat. Penelitianini bertujuan untuk menilai pengaruh intervensi apoteker terhadap penurunanjumlah dan jenis masalah terkait obat pada pasien penyakit ginjal kronik diInstalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. Penelitian dilakukansecara prospektif selama periode Januari hingga Maret 2012 menggunakanrancangan eksperimental, pre dan post-test. Evaluasi dilakukan terhadap 377terapi obat dari 40 orang pasien penyakit ginjal kronik. Rekomendasi diberikankepada dokter, perawat, dan pasien. Jumlah masalah terkait obat adalah 98masalah (25,99% dari jumlah terapi obat yang diresepkan). Jenis masalah terkaitobat adalah efek terapi obat yang tidak optimal 62,24%, kejadian obat yang tidakdiinginkan (non alergi) 20,41%, dan kejadian obat yang tidak diinginkan (toksik)17,35%. Penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi apoteker dapat menurunkanmasalah terkait obat jenis efek terapi obat yang tidak optimal (62,24% menjadi0%), jenis kejadian obat yang tidak diinginkan yang non alergi (20,41% menjadi11.22%), dan jenis kejadian obat yang tidak diinginkan yang menimbulkan efektoksik (17,35% menjadi 10,20%). Faktor perancu secara bermakna mempengaruhiterjadinya masalah terkait obat yaitu penyakit penyerta (r= 0,385; p= 0,014), danjumlah terapi obat (r= 0,604; p= 0,000). |