ABSTRAKDemam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Untuk mencegah kematian, penderita DBD perlu mendapat pertolongan pertama dengan segera. Agar dapat memberikan pertolongan, masyarakat perlu diberikan pengetahuan dengan penyuluhan kesehatan setelah itu dievaluasi. DBD dapat menginfeksi semua umur tetapi lebih banyak menginfeksi anak-anak. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan murid sekolah mengenai pertolongan pertama DBD yang diwakili oleh santri. Penelitian di lakukan di pesantren X, Kecamatan Bayah, Provinsi Banten dengan desain cross sectional. Data diambil pada tanggal 16-18 Oktober 2009 dengan mewawancarai semua santri yang berada di lokasi menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan uji chi-square.Hasilnya 60% responden perempuan, 32,6% memperoleh informasi dari dua sumber, 45,7% memilih petugas kesehatan sebagai sumber informasi DBD paling berkesan dan 81,9% responden tidak memiliki riwayat DBD. Sebanyak 8 orang (8,4%) memiliki tingkat pengetahuan baik, 18 orang (18,9%) cukup, dan 69 orang (72,6%) kurang. Berdasarkan uji chi-square, tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan santri mengenai pertolongan pertama DBD dengan jenis kelamin, jumlah sumber informasi, sumber informasi paling berkesan, dan riwayat DBD. Disimpulkan tingkat pengetahuan santri setelah mendapat penyuluhan mengenai pertolongan pertama tergolong kurang dan tidak berhubungan dengan jenis kelamin, jumlah sumber informasi, sumber informasi paling berkesan, dan riwayat DBD. ABSTRACTDengue Hemorrhagic Fever (DHF) can cause mortality. To prevent mortality, DHF patient needs immediate first aid. In order to be able to give the first aid, people need to be educated through health promotion and evaluated afterwards. DHF can infect all ages but more in kids. Thus this study is conducted to know students' knowledge level about DHF first aid, represented by santri. This cross-sectional study was conducted at Pesantren X, Bayah Subdistrict, Banten Province. Data was acquired on October 16-18 2009 by interviewing all santri who were at the venue using questionnaires. Data was analyzed with chi-square tests.The result 60% of respondents were female, 32,6% got information about DHF from two sources, 45,7% chose health officers as the most impressive source, and 81,9% of respondents didn?t have DHF history. Eight respondents (8,4%) have good knowledge about DHF, 18 respondents (18,9%) fair and 69 respondents (72,6%) poor. Chi-square test showed no association between students' knowledge level about DHF first aid with gender, number of information sources, the most impressive source, and DHF history. In conclusion, students' knowledge level about DHF first aid is poor and unassociated with gender, amount of information sources, the most impressive source, and DHF history. |