Penulisan skripsi ini difokuskan pada konsep induksi dan teori black swan dalam ranah ekonomi, dimana keduanya mempermasalahkan kebiasaan cara berpikir manusia yang sering menggampangkan kemungkinan (probabilitas). Dalam ekonomi, orang berusaha mengukur tinggi rendahnya probabilitas kejadian dengan menggunakan angka-angka, sehingga dibentuklah sebuah model (modelling) guna memprediksi kondisi masa depan dengan berpijak pada fenomena di masa lampau (past occurence). Penelitian ini menggunakan metode penelusuran studi literatur dan refleksi kritis terhadap sumber-sumber kepustakaan dari tema yang akan berhubungan dengan pembahasan. Tujuan dari penelitian ini adalah memperlihatkan bahwa induksi sebagai suatu metode, tidak memadai ketika digunakan dalam memproyeksikan fenomena ekonomi di masa depan, sebagai gantinya digunakan prinsip falsifikasi Popper sebagai kriteria penguji untuk mengontrol putusan-putusan ilmiah. This thesis is focused on the concept of induction and the theory of black swan in the economic realm, where they question the habitual ways of thinking human beings who often oversimplify the possibiity (probability). In economy, people are trying to measure the height of the low probability of occurence with the use of numbers, so it formed a model to predict the future condition rests on the phenomenon of the past (past occurence). This research uses literature search and critical reflection on the literature sources of the themes that would relate to the discussion. The objective of this research was to show that the induction as a method, is insufficiency when used in projecting future economic phenomenon, but instead use Popper's falsification principle as a criterion test to control the scientific decisions. |