Skripsi ini membahas mengenai tiga buah nursery room yang ada di pusat perbelanjaan di Jakarta. Dengan ditetapkannya kebijakan pemerintah mengenai kewajiban memberikan ASI, maka fasilitas umum diharapkan dapat mendukung program ini salah satunya dengan menyediakan nursery room. Untuk menilai sejauh mana nursery room tiap pusat perbelanjaan dapat menyediakannya digunakan pedoman yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Hongkong dan Australia. Selain dari pedoman tersebut dilakukan juga pengamatan langsung mengenai kebutuhan bayi dan daur hidup ibu dalam beraktivitas. Hasil yang diperoleh setelah melakukan penilaian dan pengamatan, masih banyak yang perlu diperbaiki khususnya pada breastfeeding room, faktor lokasi, desain yang tidak family-friendly dan fasilitas penunjang yang masih belum tersedia. Diharapkan dengan melakukan perbandingan dan pengamatan dapat memberikan penilaian nursery room yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat Indonesia. The focus of this study is about providing nursery room in shopping centers in Jakarta. With the enactment of Government policy on the obligation to breastfeed, public facilities are supossed to support this program by providing nursery room. With Australian and Hongkong Guidelines and self-observation, nursery rooms can be assesed. The result is nursery room in shopping centers in Jakarta (based on 3 case studies) have to improve their designs, especially to providing comfortable breastfeeding room, location (accessibility), family-friendly design, and other supportive facilities such as bench for providing solid-fed, and baby changing unit design. After this study, hopefully Indonesia can make regulation about providing nursery room especially in shopping center, which is more suited for Indonesian culture. |