Pengaruh metode pembentukan kokristal terhadap laju pelarutan karbamazepin menggunakan asam suksinat sebagai koformer = The effect of cocrystal formation method on carbamazepine dissolution rate with succinic acid as coformer
Fienda Triani;
Iskandarsyah, supervisor; Nelly Dhevita Leswara, examiner; Rosmala Dewi, examiner
(Universitas Indonesia, 2012)
|
ABSTRAK Karbamazepin merupakan obat yang termasuk ke dalam BiopharmaceuticalClassification System kelas dua dengan kelarutan rendah dan daya tembusmembran yang tinggi. Sehingga laju pelarutan menjadi tahap penentu kecepatanbioavailabilitas obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruhperbedaan metode pembentukan kokristal terhadap laju pelarutan karbamazepindengan metode penguapan pelarut dan solvent drop grinding. Kokristalisasidengan kedua metode tersebut dibuat dalam perbandingan formula yaitu 1:1, 2:1,dan 1:0. Berdasarkan uji morfologi dan difraksi sinar-x, menunjukan terjadinyaperubahan bentuk dan ukuran kristal pada semua perbandingan. Formulasi 1:1pada metode penguapan pelarut dengan DE(180) sebesar 7,38% memiliki lajupelarutan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Karbamazepin standar dankokristalisasi dengan metode solvent drop grinding. Hasil uji termalmemperlihatkan adanya penurunan titik lebur pada hasil kokristalisasi danspektroskopi inframerah menunjukan adanya interaksi berupa ikatan hidrogenantara Karbamazepin dengan asam suksinat. Abstract Carbamazepine is a drug that belongs to the BiopharmaceuticalClassification System class with low solubility and high permeability membrane.So that the rate of dissolution into the pacesetter stage drug bioavailability. Thepurpose of this study was to determine the effect of different methods offormation of the rate of dissolution of carbamazepine cocrystal by solventevaporation method and the solvent drop grinding. Cocrystalisation by bothmethods were made in comparison formula is 1:1, 2:1, and 1:0. Based onmorphological tests and x-ray diffraction, showing the changes in shape and sizeof the crystals in all comparisons. Formulation at 1:1 evaporation method withDE(180) of 7.38% has a higher dissolution rate compared with standardcarbamazepine than cocrystalisation with solvent drop grinding method. Thermaltest results showed a decrease in melting point and infrared spectroscopycocrystalisation results indicate the existence of hydrogen bonding interactionsbetween carbamazepine with succinic acid. |
S43314-Pengaruh metode.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S43314 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Universitas Indonesia, 2012 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xvi, 39 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S43314 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20312370 |