Deskripsi Lengkap

Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text (rdacontent)
Tipe Media : unmediated (rdamedia); computer (rdamedia)
Tipe Carrier : volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier)
Deskripsi Fisik : xiv, 95 pages ; 30 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Ketersediaan
  •  File Digital: 1
  •  Ulasan
  •  Sampul
  •  Abstrak
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S43565 TERSEDIA
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20312568
 Abstrak
ABSTRAK
Sebagai rangkaian kunjungannya ke Amerika Serikat, setelah menghadiri forum G-20, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpidato di Universitas Harvard. Salah satu tujuannya adalah merespons pidato pidato Barrack Obama di Kairo. Dalam pidato yang berjudul ?Toward Harmony among Civilizations? tersebut, SBY menyampaikan sembilan langkah yang dapat diterapkan untuk mencapai keharmonisan antar peradaban. Selain penjabaran langkah-langkah tersebut, SBY juga membangun retorika hubungan komunitas Muslim, terutama Indonesia, dengan Amerika. Penelitian ini mencoba menjabarkan formasi retorika, strategi, serta motivasi yang dibangun oleh SBY. Dengan pendekatan analisis wacana kritis dengan didukung oleh teori benturan peradaban, penelitian ini menemukan adanya kecenderungan untuk memperkuat citra Indonesia di mata dunia alih-alih memposisikan Islam sebagai rekan Amerika dalam mencapai perdamaian dunia.
Abstract
After attending the G-20 forum, the president of Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) gave a speech in Harvard University as one of his activities in the United States of America. It is also a response to Barrack Obama?s speech in Cairo. Through his speech, which titled ?Toward Harmony among Civilizations?, SBY presented nine imperatives to achieve harmony. Besides, he also built rhetoric of relationship between Muslim community, especially Indonesia, and America. This study aims to elaborate rhetoric formation, strategy, and motivation which are built by SBY. By using critical discourse analysis approach and clash of civilization theory, it discovers that there is a tendency to strengthen the image of Indonesia instead of arranging Islam as a partner of America to attain world?s peace.