ABSTRAK Penelitian ini difokuskan pada remaja yang memiliki kecenderungan berperilakuagresif seperti berkelahi, memukul, mencubit, mendorong, menendang,mengancam, mengejek, memberi sebutan buruk dan menyindir orang lain, danbertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pola komunikasi keluargadengan perilaku agresif remaja. Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatifdengan desain deskriptif korelatif. Data didapat dengan membagikan kuesionermengenai perilaku agresif dan pola komunikasi keluarga kepada 100 siswaSMAN 4 Bekasi yang berkecenderungan atau pernah melakukan perilaku agresif.Dari analisa bivariat menggunakan chi-square test didapatkan bahwa tidak adahubungan yang signifikan antara pola komunikasi keluarga dengan perilakuagresif remaja. Hasil penelitian ini berbeda dengan beberapa teori dan penelitiansebelumnya. Hal ini dapat terjadi karena terdapat beberapa faktor yang jugamempengaruhi perilaku remaja. Abstract The study focused on adolescents who have a tendency to aggressive behaviorsuch as fighting, hitting, pinching, pushing, kicking, threatening, taunting, givinga bad name and insinuated other people. The aims of this study is to determine therelationship between family communication patterns with aggressive behavior inadolescents. This is a quantitive research mode which is use correlativedescriptive design. Data was collected by distributed questionnaires of aggressivebehavior and family communication pattern to the 100 students of SMAN 4Bekasi, who is prone to or have had aggressive behavior. From the bivariateanalysis using chi-square test, found that there was no significant relationshipbetween family communication patterns with aggressive behavior in asolescents.These results contrast to some previous theory and research. This can happenbecause there are several factors that also affect the behavior of adolescents. |