Hubungan antara persepsi tentang harapan kelompok dengan tingkat aspirasi akademik pada remaja di jakarta (studi korelasional pada siswa-siswi smu negeri iv jakarta)
(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996)
|
Prestasi di bidang akademik yang dicapai oleh siswa sekolah menengah yangberada pada tahapan usia remaja, dinilai memegang peranan penting karenadianggap sebagai batu loncatan bagi keberhasilan pendidikan dan pekerjaan dimasa yang akan datang. Sehubungan dengan meningkatnya perkembangan sosialdan kecenderungan remaja untuk mengikuti kegiatan berkelompok, maka faktorharapan kelompok yang turut mempengaruhi pembentukan aspirasi cukup pentinguntuk diperhatikan. Remaja yang kebutuhan berafiliasinya cukup besar biasanyacondong kepada standar tingkah Iaku teman sebayanya, dan akan berusaha untukmemebuhi standar yang ditetapkan kelompok agar mendapatkan penerimaan daripara anggota kelompok. Hal tersebut membuat peneliti sampai pada suatu asumsibahwa remaja yang memiliki keterikatan dengan kelompok akan Iebih terpacu untukberprestasi serta meningkatkan aspirasi akademiknya bila kelompok dipersepsikancenderung berorientasi akademik atau Iebih menghargai keberhasilan di bidangakademik. Sementara bila kelompok dipersepsikan Iebih menghargai hal-hal yangsifatnya non-akademik, maka anggota kelompok akan cenderung mengikuti standarkelompok atau hal-hal yang Iebih dihargai oleh kelompoknya itu. Namun padakenyataannya tidak selalu demikian. Suatu kelompok yang cenderung berorientasiakademik ternyata juga memliki anggota yang tingkat aspirasi akademiknya rendah sehingga prestasi yang ditampilkan lebih rendah dibanding anggota kelompok yanglain. Sementara ada kelompok yang tampaknya kurang berorientasi akademik, tapimemiliki anggota yang tingkat aspirasi akademiknya tinggi sehingga prestasinyalebih memuaskan dibanding anggota kelompok yang lain. Adanya kesenjanganantara asumsi secara teoritis dengan kenyataan yang ditemui tersebut, mendorongpeneliti untuk mengetahui dan membuktikan apakah sebenarnya harapan kelompokatau standar yang dianut oleh kelompok memang berperan atau berkaitan secaralangsung dengan tingkat aspirasi akademik remaja. Adanya pertentangan antarabeberapa hasil penelitian mengenai faktor jenis kelamin yang turut mempengaruhitingkat aspirasi, mendorong peneliti untuk mengetahui apakah sebenarnya memangterdapat perbedaan antara tingkat aspirasi akademik pria dan wanita.Metode penarikan sampel dalam penelitian ini adalah non-probability samplingdengan teknik insidental. Sebagian siswa-siswi SMU Negeri IV Jakarta akanmewakili populasi remaja di Jakarta yang berusia antara 15 tahun sampai 18 tahunyang berada pada tingkat pendidikan Sekoiah Menengah Umum (SMU). Sebagaialat pengumpul data digunakan kuesioner yang item-itemnya disusun sendiri olehpeneliti. Kuesipner tersebut bertujuan untuk mengukur persepsi remaja tentang harapan kelompoknya serta tingkat aspirasi akademik remaja tersebut.Dalam penelitian ini ada beberapa hasil yang ditemukan oleh peneliti. Pertama,diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang harapan1kelompok dengan tingkat aspirasi akademik pada remaja. Masih berkaitan denganhal tersebut, dalam penelitian ini diketahui pula bahwa faktor kedekatan diantarapara kelompok ternyata juga dapat menjadi prediktor yang cukup baik.untuk meramalkan tingkat aspirasi akademik remaja. Selanjutnya hasil yang kedua,tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat aspirasi akademik remaja priadengan tingkat aspirasi akademik remaja wanita. Namun ternyata dalam halpersepsi tentang harapan kelompok, ditemukan bahwa antara subyek pria danwanita terdapat perbedaan dalam mempersepsikan hal-hal yang Iebih dihargai olehkelompoknya. Kelompok pria Iebih banyak yang mempersepsikan kelompoknyacenderung berorientasi akademik atau lebih menghargai keberhasilan di bidangakademik. SebaIiknya, kelompok wanita Iebih banyak yang mempersepsikankelompoknya cenderung berorientasi non-akademik.Saran yang dapt diberikan pada pihak sekolah adalah untuk mencobamembina serta mengarahkan kelompok-kelompok sebaya yang memang sudah adaatau sudah terbentuk tanpa adanya paksaan, dalam suatu kelompok belajar yangterkoordinir dan terarah. Pihak sekolah sebenarnya juga mulai dapat membentukbeberapa kelompok belajar sejak awal tahun ajaran baru. Adanya kedekatandiantara para anggota kelompok mungkin dapat dimanfaatkan untuk membantumeningkatkan aspirasi akademik anggota kelompok yang masih rendah. Mungkinsaja cara ini dapat menjadi permulaan dari suatu sistem pembinaan prestasiakademik siswa yang cukup efektif dan efisien. Sebagai saran bagi penelitianselanjutnya, mungkin dapat dilihat secara lebih mendalam mengenai adanyaperbedaan antara pria dan wanita dalam mempersepsikan harapan kelompoknya.Selain itu mungkin dapat dilihat pula kaitan antara tingkat pendidikan orang tuadengan tingkat aspirasi akademik remaja. |
S-PDF-Novinoor Sharifah.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | vii, 104 hlm. ; 30 cm. + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20312928 |