ABSTRAK Penelitian ini membahas kebertahanan organisasi yang memiliki Ideologitasawuf dengan menggunakan sudut pandang tasawuf sebagai Islam modern.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan horizontal dan vertikalorganisasi PSW yang didasari oleh ideologi Wahidiyah sehingga menghasilkankebertahanan organisasi. Penerapan ideologi Wahidiah dalam organisasi dijelaskandengan proses dialektika konstruksi sosial Peter L. Berger melalui fase ekternalisasi,objektivasi, dan internalisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifkarena dapat membantu penulis untuk mendapatkan informasi yang jelas danmenyeluruh. Subjek penelitian ini adalah pengurus pusat PSW. Objek penelitianadalah kebertahanan organisasi Islam yang berideologi tasawuf yaitu PenyiarSholawat Wahidiyah (PSW). Lokasi penelitian berlangsung di lokasi pusat PenyiarSholawat Wahidiyah, Pondok Pesantren At Tahdzib, Jombang, Jawa Timur.Hasil dari penelitian ini menunjukkan PSW merupakan organisasi Islamberideologi tasawuf modern yang ditunjukkan dari struktur organisasi danketerbukaan organisasi. PSW didirikan tahun 1964 oleh KH. Abdoel Madjid Ma?roef,di Kediri, Jawa Timur. KH. Abdoel Madjid Ma?roef juga sangat dihormati sebagaipengasuh pondok pesantren, anggota syuriyah NU, dan yang paling utama sebagaiMuallif (penyusun) Sholawat Wahidiyah. Dengan berbagai posisinya tersebut, KH.Abdoel Madjid Ma?roef dianggap memiliki kharisma sehingga kedudukannya tetapdipertimbangkan dalam organisasi PSW meskipun beliau sudah wafat.Tujuan organisasi ini adalah menyebarkan ajaran Wahidiyah padamasyarakat jami?al ?alamin. PSW memiliki prinsip tasawuf yang diterapkan dalamberbagai kegiatan internal dan eksternal. Dalam kegiatan eksternal, PSW menjalinhubungan horizontal dan vertikal. Prinsip tasawuf yang diterapkan merngandungaplikasi dari konsep civil society I sehingga pengamal Wahidiyah PSW bersikaptoleran, egaliter, solider, dan mandiri. Dalam hubungan vertikal, PSW menjalininteraksi terhadap pemerintah sebagai wujud kepatuhan pada norma dan hukum. PSWberusaha mendapat legalitas dari pemerintah sehingga mampu mendukung PSW dantetap bertahan ditengah kritik dari organisasi lainnya. Penguatan secara internal danjalinan hubungan eksternal tersebut menjadikan PSW sebagai organisasi modern danmampu bertahan sampai sekarang. Abstract This study focuses on the viability of Tassawuf-based organization whichuses tassawuf as a modern Islamic point of view. The purpose of this study is toexplain the horizontal and vertical relationships within PSW organization, which isbased on Wahidiyah ideology, in order to achieve the viability of organization. Thisstudy uses dialectical process and social construction theory by Peter L. Berger toexplain about the implementation of Wahidiyah ideology in the organization throughthree phases of externalization, objectivation, and internalization. This study uses thequalitative method to collect a clear and thorough information. The subject of thisstudy is the manager in PSW, while the object of this study is Penyiar SholawatWahidiyah (PSW) organization. This study is conducted in the central location ofPenyiar Sholawat Wahidiyah (PSW) which is located in At Tahdzib Islamic BoardingSchool, Jombang, East Java.The results show that PSW is an Islamic organization which is based onmodern tassawuf ideology. It is shown through the structure and openness of theorganization. PSW was established in 1964 by KH. Abdoel Madjid Ma?roef, inKediri, East Java. KH. Abdoel Madjid Ma?roef was honored as the head of AtTahdzib Islamic Boarding School, the member of NU syuriah, and Muallif (thecompiler) of Sholawat Wahidiyah. Because of that, KH. Abdoel Madjid Ma?roef wascharismatic and his position was still considered in PSW organization even though hehad passed away.This organization aims to spread the Wahidiyah teachings to jami?al ?alaminsociety. Tassawuf principle is applied in external and internal activities within PSWorganization. Through external activities, horizontal and vertical relationships areestablished. The tassawuf principle which is applied in the organization contains civilsociety I concept. As a result, those who practice Wahidiyah ideology are tolerant,egalitarian, considerate, and autonomous. Through vertical relationship, theinteraction between PSW and the government is established as a manifestation ofobedience to the norms and laws. PSW attempts to get legal agreement from thegovernment in order to be supported and to survive from being criticized by otherorganizations. Through external and internal relationships, PSW can be a modernorganization which is able to survive until now. |