ABSTRAK Kredit mikro merupakan salah satu strategi yang muncul akibat adanyakesenjangan antara pemberi modal dan calon penerima modal. Program kreditmikro diharapkan dapat menjadi sebuah tangan panjang dari para pemilik modalkepada penerima modal. Program kredit mikro diharapkan dapat menjadi sebuahalternatif dalam usaha pemberdayaan masyarakat. Di negara-negara berkembang,kredit mikro merupakan salah satu strategi yang komprehensif dalam usahanyamemberdayakan perempuan dan penanggulangan kemiskinan. Salah satumekanisme kredit mikro adalah Grameen Bank , yang diadopsi serta diadaptasioleh lembaga keuangan di Indonesia Meskipun telah ada mekanisme serupa diIndonesia, adopsi dan adaptasi sistem Grameen Bank dilakukan pemberdayadalam upaya menerapkan program?program kredit mikro yang telah berhasildilakukan sebelumnya di negara lain. Pengadopsian program kredit mikro dinegara lain tentu memiliki perbedaan terutama dalam pemaknaan terhadap visimisipemberdayaan itu sendiri terkait dengan budaya profit oriented yang lebihdulu ada. Tulisan ini merupakan sebuah analisa deskriptif menggunakan metodekualitatif dengan kerangka sosiologi ekonomi dan jender . Tulisan inimenekankan pada beberapa hal yang perlu dilihat dari program pemberdayaanperempuan melalui kredit mikro yang diadopsi dari negara lain yakni : perbedaankarakter lembaga keuangan, aplikasi dari sistem kredit yang diadopsi dandiadaptasi oleh lembaga keuangan dan pengetahuan makna pemberdayaanmelalui kredit mikro yang dimiliki pemberdaya dalam upaya mendukungkeberlangsungan program pemberdayaan perempuan melalui kredit mikro. Abstract Microcredit is one of the strategies arising from the gap between financiersand prospective recipients of capital. Microcredit program is expected to be along hand of the owners of capital to the recipient of capital. Microcredit programis expected to be an alternative in the community empowerment efforts. Indeveloping countries, microcredit is one of a comprehensive strategy in its effortsto empower women and reduce poverty. One mechanism is the Grameen Bankmicro-credit, which was adopted and adapted by financial institutions in IndonesiaAlthough there has been a similar mechanism in Indonesia, adoption andadaptation of the Grameen Bank system performed empowerment in an effort toimplement microcredit programs that have successfully done before in othercountries . Adoption of microcredit programs in other countries certainly differmainly in the interpretation of the vision-mission of empowerment itself is relatedto profit-oriented culture is much older then. This paper is a descriptive analysisusing qualitative methods with a framework of economic sociology and gender.This paper emphasizes on some things that need to be viewed from women'sempowerment through micro credit are adopted from other countries namely:differences in the character of financial institutions, the application of the creditsystem was adopted and adapted by financial institutions and knowledge of themeaning of empowerment through microcredit owned empowerment in efforts tosupport the sustainability empowerment of women through microcredit. |