Optimisme yang tidak realistis dan persepsi bahaya pada remaja yang berperilaku seks aman dan tidak aman (penelitian deskriptif tentang perilaku berisiko aids pada pelajar dan mahasiswa di beberapa smu dan perguruan tinggi swasta di jakarta
(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997)
|
Epidemi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) ---suatu penyakityang merusak sistem kekebalan tubuh manusia--- memang tidak dapatdisangkal Iagi keberadaannya di Indonesia. Kasus HIV positif dan AIDSdi negara kita sudah menjangkau seluruh golongan usia dan semua kelassosial ekonomi. Data terakhir menunjukkan Iebih 50% dari pengidapHIV/AIDS merupakan generasi muda yang berusia antara 15-29 tahun.Kenyataan ini menandakan angka kematian kasar pada kelompok usiaproduktif akan meningkat. Dampaknya akan terasa pada masalahproduktivitas kerja. SaIah satu cara yang ampuh untuk menangkalpenyebaran HIV/AIDS adalah dengan menghindari tindakan yang dapatmenularkan HIV, seperti berhubungan seks tanpa pengaman baik sejenismaupun dengan Iawan jenis, transfusi darah yang tercemar HIV,penggunaan alat suntik bekas dipakai penderita HIV dan pemindahan HIVdari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya. Tindakan berhubunganseks sebagai faktor risiko utama dalam penyebaran AIDS, selama inipaling gencar disebarluaskan kepada masyarakat, terutama kepadaremaja. Kaum remaja menjadi target penting daIam upaya pencegahanAIDS, karena secara teoritis aktivitas seksuaInya muIai meningkat.DiIaporkan remaja sering terlibat aktivitas seksuaI yang berisikoseperti berhubungan keIamin tanpa kondom atau berhubungan keIamindengan pasangan tidak tetap. Data yang ada Juga menunjukkan rendahnyaintensi remaja untuk menggunakan kondom dalam berhubungan sekspranikah, tingginya angka pengidap penyakit menular seksuaI dikalangan remaja. dan cukup seringnya remaja usia sekoIah menggunakanjasa pekerja seks. SeIuruh kasus yang dihimpun ini jelasmemperlihatkan besarnya kemungkinan remaja untuk tertuIar AIDS.Mengapa remaja akhirnya berani terlibat da1am perilaku yang berisikomenuIarkan AIDS? Ha] inilah yang mendorong peneIiti untuk mencaripenjeiasannya. Berbagai upaya untuk menjelaskan keterIibatan seseorangdalam tindakan yang mengandung risiko telah dilakukan. Salah satunyadengan menganalisis persepsi risiko. Konsep persepsi risiko yangpernah dikaji meliputi dua variabel yakni Optimisme Yang TidakRealistis dan Persepsi Bahaya. Optimisme Yang Tidak ReaIistis adaIahkonsep tentang ketidakpekaan seseorang bahwa sebenarnya dirinya rentanterhadap kejadian buruk di masa depan, sementara Persepsi Bahayamengacu pada peniIaian tentang seberapa besar potensi bahaya dariketerlibatan dalam perilaku berisiko. Dari beberapa penelitian yangpernah diIakukan terbukti remaja cenderung merasa optimis tidak akanmengalami kejadian buruk di masa depan. Remaja juga cenderung menilairendah potensi bahaya dari tindakan yang mengandung risiko. PeneIitimelihat kedua variabel ini dapat diterapkan untuk menjelaskan permasalahan yang ada. Oleh karena itu dalam penelitian ini, penelitiberusaha mendeskripsikan terlebih dahulu kedua variabel tersebut padapopulasi pelajar dan mahasiswa sekolah swasta di Jakarta. Kemudianuntuk melihat apakah konsep ini memang terkait dengan keterlibatandalam tindakan yang berisiko, maka peneliti membandingkan gambarankedua variabel) ini pada kelompok subjek berisiko tinggi (yangberperilaku seks tidak aman) dan pada kelompok subjek berisiko rendah(yang berperiiaku seks aman). Penelitian ini dilakukan pada 118 subjekpelajar dan mahasiswa di beberapa sekolah swasta di Jakarta denganmenggunakan teknik accidental non probability sampling. Kriteriapopulasi ini dipilih karena dinilai memenuhi persyaratan sebagaipopulasi yang cukup heterogen. Dari seluruh subjek yang ada penelitimembaginya menjadi 61 subjek berisiko rendah dan 57 subjek berisikotinggi. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang menggali OptimismeYang Tidak Reaiistis dan Persepsi Bahaya. Kedua alat ukur inidiadaptasi dari penelitian Cohn et al (1995) dan Weinstein (1980).Subjek diminta untuk menilai seberapa besar kemungkinan merekamengalami kejadian buruk di masa depan dibanding teman sebaya. Merekajuga diminta untuk menilai risiko ari keterlibatan sekali dua kali.kadang-kadang dan sering daiam sejumlah tindakan yang mengandungbahaya. Hasil utama penelitian menunjukkan seluruh subjek merasaoptimis tidak akan mengalami kejadian buruk di masa depan dibandingorang Iain. Subjek cenderung kurang peka akan kerentanan dirinyamengalami kejadian buruk. Sementara pada aspek Persepsi Bahaya, subjekcenderung meningkatkan kadar bahaya dari keterlibatan daiam perilakuberisiko sejalan dengan meningkatnya intensitas keterlibatannya.Penilaian tersebut meningkat mulai dari sekali dua kali -- kadang-kadang -- sering. Perbandingan aspek Optimisme Yang Tidak Realistispada kedua kelompok subjek memperlihatkan perbedaan optimisme yangsignifikan. Remaja Berisiko Tinggi cenderung kurang optimis dirinyabisa menghindari kejadian buruk di masa depan dibandingkan remajaberisiko rendah. Hal ini menunjukkan arti subjek berisiko tinggi lebihpeka terhadap kemungkinan mengalami kejadian buruk dibanding subjekberisiko rendah. Sementara pada aspek Persepsi Bahaya. perbandinganantara kedua kelompok juga memperlihatkan adanya perbedaan yangsignifikan pada ketiga macam tingkat keterlibatan. Secara umum subjekberisiko tinggi cenderung menilai rendah (underestimate) potensibahaya dari keterlibatan mereka daiam perilaku berisiko dibandingkansubjek berisiko rendah. Hasil akhir pada aspek Persepsi Bahaya inimengarah pada satu hipotesis yakni remaja yang terlibat perilaku seksberisiko tinggi cenderung kurang memperhitungkan potensi bahaya dariketerlibatan mereka dalam tindakan-tindakan yang mengandung risiko.Dugaan yang muncul ini perlu dibuktikan daiam penelitian selanjutnya. |
S-PDF-Imam Santoso.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xi, 107 hlm. ; 30 cm. + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20313056 |