:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Hubungan antara locus of control dan persepsi dukungan sosial dengan psychological well-being pada mahasiswa (suatu studi pada mahasiswa fakultas ilmu administrasi universitas atma jaya)

Benedictine Widyasinta; Hanna Djumhana, supervisor; Stevanus Stanislaus Budi Hartono, supervisor (Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997)

 Abstrak

Sebagai calon tenaga muda yang potensial bagi pembangunan, berada dalam kondisi psikologis sejahtera (PWB) merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswa. Selain itu, masa transisi antara remaja-akhir dan dewasa-muda yang sedang mahasiswa alami, juga merupakan alasan yang penting untuk meninjau PWB mahasiswa. Pentingnya pembahasan mmgenai hal ini menjadi semakin nyata jika melihat bahwa tidak semua mahasiswa berada dalam kondisi PWB.
Dalam penelitian ini konsep PWB akan didasarkan pada pendapat Ryff (1989). PWB dalam penelitian ini tidak diartikan sebagai sekedar kondisi bahagia-bebas dari distress yang lebih mencerminkan kondisi dimana semua kebutuhan terpenuhi, namun juga menekankan adanya wellness. Dengan demikian, tinjauan PWB daiam penelitian ini lebih dalam pengertian pemenuhan potensi manusia secara utuh. PWB diartikan sebagai pengalaman realisasi diri dalam enam dimensi, yaitu dimensi penerimaan diri, hubungan positif dengan orang Iain, otonomi, penguasaan lingkungan, keterarahan hidup, serta pertumbuhan pribadi.
Karena mahasiswa riskan mengalami gangguan PWB sementara PWB penting bagi manusia, maka perlu dikenali faktor-faktor yang berkaitan dengan PWB. Tujuannya supaya gangguan PWB dapat diantisipasi dan dicegah. Ada banyak faktor yang berkaitan dengan tercapainya PWB yang baik pada manusia, yaitu: faktor demografis (seperti usia, jenis kelamin, taraf sosial ekonomi), dukungan sosial, locus of control, serta pemberian arti terhadap pengalaman hidup.
Meninjau kembali bahwa mahasiswa berada dalam masa peralihan antara remaja akhir-dewasa muda, maka keyakinan mengenai kompetensi dalam mengendalikan keberhasilan/kegagalan merupakan hal yang penting. Fungsi dari locus of control (selanjutnya akan disingkat sebagai LC) adalah menentukan keyakinan seseorang mengenai kemampuan dalam mengendalikan keberhasilan atau kegagalannya. Menurut Levenson (1981) ada tiga dimensi LC, yailu (1) dimensi internal, (2) dimensi pengaruh orang lain, serta (3) dimensi nasib. Dimensi pertama merujuk pada LC internal, sedangkan dua dimensi terahir merujuk pada LC eksternal. LC internal merujuk pada keyakinan seseorang bahwa keberhasilan atau kegagalannya lebih lebih berkaitan dengan tingkah lakinya sendiri. Sementara LC pengaruh orang lain dan LC nasib merujuk pada keyakinan seseorang bahwa keberhasilan atau kegagalannya lebih berkaitan dengan tingkah-laku orang lain ataupun aktor-aktor kebetulan/nasib. Dibandingkan LC eksternal, LC internal lebih memungkinkan individu menyesuaikan diri secara lebih aktif dalam realisasi potensinya/ realisasi dirinya. Dalam kondisi ini, PWB dalam arti pengalaman realisasi diri akan lebih optimal.
Berkaitan dengan dukungan sosial, dalam penelitian ini akan digunakan konsep persepsi dukungan sosial (selanjutnya akan disingkat sebagai PDS) dari Sarason (1983), PDS diartikan sebagai pengalaman diperhatikan, dihargai, dan dicintai melalui kehadiran orang lain. Sebagai suatu bentuk penghargaan tanpa syarat PDS (unconditional positve regards) akan memungkinkan individu melakukan penyesuaian diri aktif mengembangkan potensi-potensinya. Dalam kondisi ini, PWB dalam pengertian pengalaman realisasi diri akan terwujud secara lebih optimal.
Berdasarkan dinamika di atas, penulis menduga adanya hubungan antara LC (dimensi internal, pengaruh orang lain, serta nasib) dan PDS dengan PWB pada mahasiswa.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantatif. Pengambilan sampel dilakukan secara non probabilita dengan tehnik insidental sampling. Dengan demikian hasil penelitian hanya berlaku terbatas untuk sampel yang diteliti. Mahasiswa yang dilibatkan sebagai sampel berasal dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Atma-Jaya (FIA-UAJ), dengan alasan FIA-UAJ memiliki iklim sosial yang sehat dan mendukung perkembangan potensi para mahasiswanya. Ada tiga inventory yang digunakan sebagai alat ukur, yaitu: (1) Scales of Psychological Well-Being (SPWB) dari Ryff (2) Social Support Questionnairre (SSQ) dari Sarason, serta Internal-Powers-Change Scales (IPCS) dari Levenson.
Hasil penelitian menunjukkan: ada hubungan antara locus of control dan persepsi dukungan sosial dengan psychological well-being pada mahasiswa. Secara lebih rinci hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Ada hubungan yang signifikan antara dimensi-dimensi locus of control dengan psychological well-being pada mahasiswa. Secara Iebih rinci, hasilnya adalah sebagai berikut:
- Ada hubungan positif yang signifikan antara dimensi internal locus of control dengan psychological well-being pada mahasiswa.
- Ada hubungan negatif yang signifikan antara dimensi pengaruh orang lain locus of control dengan psychological well-being pada mahasiswa.
- Ada hubungan negatif yang signifikan antara dimensi nasib locus of control dengan psychological well-being pada mahasiswa.
2. Ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi dukungan sosial dengan psychological well-being pada mahasiswa.
3. Yang paling berperan sebagai peramal yang baik terhadap psychological well-being pada mahasiswa adalah dimensi internal locus of control, dimensi pengaruh orang lain locus of control, serta persepsi dukungan sosial.
Secara lebih rinci, hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua dimensi locus of control yang disebutkan ini memberi sumbangan yang lebih jauh terhadap psychological well-being pada mahasiswa, dibandingkan dengan persepsi dukungan sosial.
Dalam sumbangan teoritisnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menambah khasanah pengetahuan kita mengenai PWB khususnya jika ditinjau dalam kaitannya dmgan LC dan PDS dalam kehidupan mahasiswa. Sementara daiam sumbangan praktisnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi informasi bagi pihak-pihak terkait dalam upaya mewujudkan taraf PWB yang lebih baik. Khususnya sebagai upaya preventif diharapkan penelitian ini dapat membuka wawasan dalam memikirkan berbagai cara yang dapat mencegah gangguan PWB pada mahasiswa.
Saran yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian: pengambilan sampel secara random, penajaman inventory yang digunakan, melengkapi dengan wawancara untuk memperoleh hal-hal kualitatif yang tidak diperoleh melalui kuesioner. Saran yang menyangkut pembinaan PWB mahasiswa: (1) menciptakan lklim sosial yang kondusif bagi berkembangnya LC internal, misalnya: mengembangkan insight mengenai tanggung-jawab pribadi, pemberian tugas dengan taraf kesulitan sedang, menambah ketrampilan praktis bagi mahasiswa berkemampuan minimal; (2) menciptakan situasi yang dapat mendukung inter-relasi suportif.

 File Digital: 1

Shelf
 S-PDF-Benedictine Widyasinta.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xiii, 106 hlm. ; 30 m. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-Pdf 14-22-29590949 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20313101