Hubungan antara dukungan sosial dan harga diri pada anak yang bekerja di jalan di jakarta
Devi Tri Astuti;
Acuk Parsudi, supervisor; Surastuti Hadiwinoto Nurdadi, supervisor
([Publisher not identified]
, 1998)
|
ABSTRAK Di Jakarta banyak terlihat anak usia sekolah yang karena keterbatasanekonomi keluarganya harus bekerja untuk mencari nafkah, di jalan-jalan atau tempat-tempat umum lainnya. Bagi kita yang belum pernah terjun langsung dalamkehidupan mereka mungkin akan membayangkan bahwa mereka adalah anak-anakyang tidak berdaya, bodoh, tidak beruntung, sedih atau keadaan lain yang kurangmenguntungkan. Secara teoritis disebutkan bahwa anak-anak yang berasal dari golongan sosialekonomi rendah cenderung memiliki harga diri yang rendah pula (Coopersmith, 1967& Rice, 1981). Hal ini bertentangan dengan penelitian yang telah dilakukan padaanak-anak jalanan di Jakarta. Pada kenyataannya mereka justru merasa bebas,gembira, tidak keberatan akan pekerjaan yang dilakukan dan tetap optimismemandang masa depannya serta yakin dapat merasa bahagia dalam hidupnya.Dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana gambaran taraf harga diri yang merekamiliki. Agaknya tantangan hidup dan stressor dari lingkungan tidak dapat dipisahkandari kehidupan anak-anak jalanan. Dalam situasi seperti ini tentunya merekamembutuhkan dukungan dan pertolongan dari pihak lain untuk dapat membantu.Apalagi sebagian besar dari anak yang bekerja di jalan itu tidak tinggal bersama ayahibunya. Penelitian ini juga ingin melihat bagaimana gambaran taraf dukungan sosialyang diperoleh anak-anak itu dari lingkungan sosialnya. Meskipun secara teoritisdukungan sosial membawa pengaruh positif bagi perkembangan individu termasukpada perkembangan harga dirinya, dalam penelitian ini akan diuji apakah adahubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan harga diri pada anak yangbekerja di jalan, di Jakarta.Subyek dalam penelitian ini berjumlah 34, adalah anak-anak yang bekerja dijalan, dari lima wilayah di DKI Jakarta, berusia antara 7 sampai 12 tahun, mencarinafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dan keluarganya. Sedangkanalat ukur yang digunakan adalah kuesioner harga diri yang diadaptasi dari Self EsteemInventory yang dibuat oleh Coopersmith (1967) dan kuesioner dukungan sosial yangdiadaptasi dari social Provision Scale yang dibuat oleh Russel dan Cutrona (1986).Untuk melihat ada atau tidaknya hubungan diantara kedua variabel yang diteliti,digunakan teknik korelasi Pearson's Product Moment, dengan R=833 (signifikan padal.o.s 0,05 maupun 0,01). Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antaradukungan sosial dan harga diri pada anak yang bekerja di jalan, di Jakarta. |
S-PDF-Devi Tri Astuti.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1998 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | vii, 98 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-19-201169352 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20313311 |