Tinsley (dalam Grotevant & Thorbecke,1982) mengemukakan bahwapemilihan bidang studi merupakan fungsi maskulinitas dan femininitas padamahasiswa. Padahal menurut Unger dan Crawford (1992), skor peran gender tidakdengan mudah dapat dijadikan prediktor perilaku seseorang.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah memilih dan menekunibidang studi stereotipikal maskulin atau feminin, menggambarkan kecenderunganmenjalankan peran gender tertentu. Pertanyaan tersebut diformulasikan ke dalampermasalahan apakah terdapat perbedaan jumlah (frekuensi) mahasiswa yanggender type atau non gender type berdasar skor skala M-F secara signifikan, padamahasiswa Iaki-Iaki di bidang studi stereotipikal feminin (BSP) dengan mahasiswadi bidang studi stereotipikal maskulin (BSM).Data penelitian diambil melalui teknik sampling accidental dari 167mahasiswa laki-Iaki Universitas Indonesia, 81 dari BSF (FlKA,FSJIP,FSJepang,FPSI, FKG) dan 86 dari BSM (FTMESIN, FTE, FTMETAL, FTGP, FTS), melaluikuesioner skaIa M-F yang telah valid melalui uji validitas item pada los 0,10. Datakemudian diolah dengan teknik chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan jumlahmahasiswa gender type maupun non gender type, secara signifikan antara BSFdengan BSM. Lamanya walctu berada dalam Iingkungan BSF, yang secarastereotipikal dianggap bidang yang biasa ditekuni perempuan, tidak menjadikanmahasiswa BSF cenderung Iebih menjalankan peran gender yang Iebih fleksibelatau non gender type dibanding mahasiswa BSM. Secara umum, mahasiswa Iaki-Iaki tetap menjalankan peran gender yang gender type. |