Konsep diri dan kepuasan perkawinan (studi deskriptif pada kelompok isteri yang bekerja dan kelompok isteri yang tidak berkerja)
(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994)
|
Kepuasan perkawinan merupakan kepuasan subyektif pasan-gan suami isteri terhadap perkawinan mereka baik secarakeseluruhan maupun terhadap aspek-aspek yang spesifik darihubungan perkawinannya.Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap kepuasanperkawinan. Duvall dan Miller (1985) mengelompokan faktor-faktor itu ke dalam 2 kelompok, yaitu premarital factors(faktor-faktor sebelum menikah) dan post marital factors(faktor-faktor setelah menikah). Namun diantara kedua kelom-pok itu menurut mereka yang lebih penting adalah faktor-faktor setelah menikah. Dari sejumlah faktor-faktor setelahmenikah tersebut, kepribadian merupakan salah satu faktoryang berperanan penting dalam mempengaruhi tingkat kepuasanperkawinan pasangan.Sehubungan dengan hal itu, Fitts (1971) mengungkapkanbahwa unsur dasar yang berpengaruh terhadap pola kepribadi-an seseorang adalah konsep diri. Konsep diri merupakankonstruk sentral untuk memahami manusia dan tingkah lakunya.Sejalan dengan Fitts, Donald Felker (1974) menyatakanbahwa konsep diri merupakan kerangka acuan bagi individudalam berinteraksi dengan dunianya, sehingga sangat mempen-garuhi kualitas tingkah laku dan metode penyesuaian individudalam menghadapi situasi kehidupannya.Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk menelitibagaimana hubungan antara konsep diri dan kepuasan perkawi-nan. Karena subyek penelitian ini adalah isteri bekerjadan isteri tidak bekerja, maka selanjutnya ingin ditelitibagaimana konsep diri dan kepuasan perkawinan, masing-masing, pada kelompok isteri bekerja dan kelompok isteritidak bekerja serta bagaimana pengaruh konsep diri danstatus kerja --bekerja dan tidak kerja-- terhadap kepuasanperkawinan. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertu-juan untuk memaparkan gejala yang diteliti, dalam hal initidak dilakukan uji hipotesa.Subyek penelitian adalah 120 orang yang terdiri dari 80orang isteri yang bekerja dan 40 isteri yang tidak bekerja. Alat yang digunakan adalah kuesioner kepuasan perkawi-nan, dan skala konsep diri.Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan konsepdiri yang signifikan antara kelompok isteri bekerja dankelompok isteri yang tidak bekerja. Selain itu juga tidakada hubungan yang signifikan antara status kerja dengankepuasan perkawinan. Bila dilihat pengaruh status kerja dankonsep diri secara bersamaan, ternyata tidak ada pengaruhyang signifikan dari kedua variabel tersebut terhadap kepua-san perkawinan.Mengenai konsep diri dalam hubungannya dengan kepuasanperkawinan, ternyata hanya beberapa aspek saja yang berko-relasi positif yaitu: aspek 'identity self' dan 'physicalself'. Kedua aspek tersebut memiliki hubungan yang signifi-kan dengan kepuasan perkawinan , artinya semakin tinggi'identity self' dan 'physical self' pada diri subyek makasemakin tinggi pula kepuasan perkawinan seseorang, sebalik-nya semakin rendah kedua aspek tersebut maka akan semakintidak puas ia terhadap perkawinannya. |
S-PDF-Liza Dewi Trisnawati.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | vi, 117 hlm. ; 30 cm. + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20313367 |