Pendapat tentang perkawinan dan kehidupan melajang pada wanita bekerja yang melajang
(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994)
|
Sekarang ini timbul fenomena yang dirasakan melawan arus, yaitu fenomena wanitayang menunda perkawinannya atau yang memilih untuk hidup melajang.Peningkatan jumlah wanita yang melajang terutama wanita yang menundaperkawinannya terjadi terutama di kota-kota besar. Penundaan perkawinan ini lebihbanyak terjadi karena wanita sudah mendapatkan kesempatan yang lebih baikdalam bidang pendidikan. Pada saat ini wanita, khususnya yang tinggal dikota-kota besar sudah mendapatkan kesempatan yang semakin Iuas untuk mengikuti jenjang pendidikan menengah bahkan pada tingkat pendidikan tinggi.Dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki, maka kesempatan bagi wanitauntuk memasuki lapangan kerja yang semakin beragam juga membuat wanita dapatbekerja pada berbagai bidang. Dengan bekerja, wanita mempunyai kesempatanyang luas untuk mengembangkan karir, sehingga wanita dapat menjadi Iebihmandiri secara finansial. Tingkat ekonomi mereka menjadi lebih baik (berada padagolongan sosial ekonomi menengah ke atas) dan tampaknya dengan kemandiriansecara finansial, wanita pada golongan ini semakin melupakan tuntutan masyarakatuntuk menikah karena lebih mengutamakan karir.Dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan tentang wanita, pengetahuantentang kesehatan wanita, norma sosial dan seksual yang semakin longgar, jugaikut berperan dalam meningkatnya jumlah wanita yang melajang. Adanya tuntutanagama dan budaya di Indonesia, yang walaupun sudah longgar tetapi masihberperan, perkawinan tetap dianggap sebagai hal yang penting yang secara normalperlu dilalui oleh setiap wanita dewasa. Maka wanita sebagai individu yangmandiri yang menganggap perkawinan sebagai urusan pribadi, tidak dapatsepenuhnya melepaskan diri dari tuntutan masyarakat atau keluarga, dan tentunyakeputusan untuk hidup melajang atau menikah pada wanita sebenarnya akanmenimbulkan dilema antara mengikuti keinginan pribadi atau mengikuti keinginankeluarga dan atau norma agama serta budaya masyarakat.Skripsi ini adalah suatu penelitian deskriptif yang mencoba untuk mengetahuipendapat tentang perkawinan dan kehidupan melajang, serta faktor-faktor yanglebih berperan dalam mengambil keputusan untuk menikah atau hidup melajang.Untuk keperluan penelitian ini digunakan kuesioner skala Pendapat tentangPerkawinan dan skala Pendapat tentang Kehidupan Melajang. Sampel penelitian iniadalah wanita bekerja yang melajang, berusia antara 30 - 45 tahun, danberpendidikan minimal SMA.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapat tentang perkawinan dankehidupan melajang dinilai positif. Jadi baik perkawinan maupun kehidupanmelajang dianggap sebagai kondisi atau keadaan yang penting dan bernilai positifbagi wanita bekerja yang melajang. Faktor pendidikan dan pekerjaan merupakanfaktor yang berperan dan dianggap penting dalam mengambil keputusan untukmenikah dan hidup melajang. |
![]()
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | vi, 116 hlm. ; 30 cm. + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20313372 |