Masalah dan dinamika timbulnya kecenderungan depresi pada epilepsi (studi kasus terhadap 2 penderita epilepsi dewasa muda)
(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997)
|
Pandangan masyarakat tentang epilepsi makindipertajam dengan penyebaran informasi melalui media cetakdan elektronik yang membahas penyebab dan penanggulanganepielpsi. Epilepsi yang sudah dikenal ribuan tahun yanglalu hingga kini masih merupakan masalah baik dari segikedokteran maupun sosial.Kerusakan pada otak manusia meyebabkan timbulnyagangguan psikologis pada penderita. Beberapa penelitimengkaitkan epilepsi dengan depresi. Dikatakan bahwapenderita epilepsi mempunyai resiko yang tinggi menjadidepresi karena kemungkinan besar disebabkan oleh tekananpsikososial.Tekanan psikosial ini muncul dengan adanya beberapamasalah yang dihadapi penderita dalam menempuh kehidupansehari-hari. Kegagalan-kegagalan yang dijumpai akanmempengaruhi harapan mereka terhadap masa yang akandatang. Learned Helplessness Model of Depression mencobamemerangkan mengapa dalam menghadapi kegagalan seseorangbisa bersikap optimis dan yang lainnya menjadi pesimis.Selanjutnya, sikap pesimisme akan menyebabkan individumengalami depresi. Perasaan ini menyebabkan individutenggelam dalam dukanya sehingga tidak mampu tampilmaksimal dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitasnya menurundan tidak percaya diri. Kondisi ini akan mempengaruhi pencapaian tugas perkembangan pada tahap dewasa mudadengan penekanan pada segi sosial.Untuk melihat masalah-masalah yang dihadapi penderitaepilepsi serta melihat dinamika timbulnya kecenderungandepresi pada mereka, dilakukan studi kasus terhadap 2subyek penelitian. Hasil yang diperoleh melalui proseswawancara, dianalisis dengan teknik template matching.Penelitian studi kasus memberikan hasil yang unik,karena akan terlihat perbedaan untuk tiap individu. Hasildari penelitian ini menunjukkan bahwa ada tujuh masalahyang dihadapi subyek. Selain itu, dengan memperhatikanbagaimana subyek menjelaskan kegagalan yang selama inimereka jumpai, diketahui bahwa subyek 1 lebih seringmenggunakan gaya penjelasan personalization-internal danpermanence-permanen, sementara subyek 2 menggunakan gayapenjelasan personalization-eksternal dan permanence-temporer. Dengan gaya penjelasan tersebut, terlihat bahwapada akhirnya subyek 1 memiliki kecenderungan menjadidepresi sementara Subyek 2 tidak. Namun demikian, hasilyang diperoleh tidak begitu saja dapat digeneralisasiuntuk populasi penderita epilepsi dewasa muda padaumumnya. |
![]()
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | vi, 132 hlm. ; 30 cm. + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20313569 |