ABSTRAK Prevalensi penyakit Tuberkulosis (Tb) di Indonesia masih sangat tinggidimana negara ini menduduki posisi kelima jumlah insiden kasus Tb terbesar didunia (WHO, 2010a) yang salah satu penyebabnya adalah ketidakpatuhanpengobatan penderita Tb yang berdampak terhadap ancaman kasus MDR-Tb danXDR-Tb. Perilaku ini dapat disebabkan oleh inefektivitas peran pengawasmenelan obat (PMO) dimana sebagian besar penunjukkannya diarahkan keanggota keluarga dibanding petugas kesehatan.Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh peran pengawas menelan obatdari anggota keluarga terhadap kepatuhan pengobatan penderita tuberkulosis.Desain penelitian ini termasuk observational dengan rancangan penelitiananalytic cross sectional melibatkan 113 PMO yang berasal dari anggota keluargapenderita Tb dari wilayah enam puskesmas di Kota Pariaman menggunakantehnik simple random sampling.Uji Regresi Logistik menunjukkan bahwa peran pendampingan berobatulang ke puskesmas oleh PMO dari anggota keluarga memberikan pengaruhterbesar terhadap kepatuhan pengobatan penderita Tb (25,238; p-value 0,000)apabila dikontrol dengan tingkat pengetahuan PMO yang baik (7,341; p-value0,003) dan atau kedekatan hubungan kekeluargaan PMO dengan penderita Tb(11,203; p-value 0,029). Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawasanpengobatan penderita Tb di Indonesia maka direkomendasikan reformulasikebijakan pengendalian Tb terkait kriteria pemilihan PMO yang berasal darianggota keluarga. ABSTRACT The prevalence of Tuberculosis (Tb) disease in Indonesia is still very highwhen the country came in fifth largest number of incident cases of Tb in the world(WHO, 2010a) that one reason is lack of patient medication compliance of Tbaffect the threat of MDR-Tb and XDR-Tb. This behavior can be caused by theineffectiveness of a treatment observer role (PMO) in which most of hisappointment was directed to family members rather than healthcare workers.The study aims to determine the effect of a treatment observer role offamily members on patient medication compliance of Tb. The design of this studyinclude observational with cross sectional analytic study design involving 113PMO from family members of patients with Tb of the six community healthcenters in the city of Pariaman through simple random sampling technique.Logistic regression test showed that repeated treatment mentoring role tothe community health center by the PMO of the family members have the greatestinfluence on patient medication compliance Tb (25.238, p-value 0.000) whencontrolled by the level of knowledge of PMO (7.341, p-value 0.003) and or aclose familial relationship between the PMO with Tb patients (11.203, p-value0.029). In order to increase the effectiveness of the treatment of patients Tbcontrol in Indonesia then recommended reformulation of TB control policiesrelated to the selection criteria for the PMO which comes from a family member. |