Deskripsi Lengkap
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text (rdacontent) |
Tipe Media : | unmediated (rdamedia); computer (rdamedia) |
Tipe Carrier : | volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier) |
Deskripsi Fisik : | vii, 84 pages : illustration ; 28 cm. + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
- Ketersediaan
- File Digital: 1
- Ulasan
- Sampul
- Abstrak
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-19-134677535 | TERSEDIA |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20313712 |
Abstrak
Salah satu tugas perkembangan dewasa muda adalah memilih pasangan
hidup setelah sebelumnya individu melibatkan diri dalam hubungan cinta dan
membina perasaan cinta (Duval & Miller, 1985). Hubungan cinta ini akan
berhubungan dengan pemijihan pasangan hidup yang biasanya dilalui pada masa
pacaran, yang merupakan bentuk hubungan heteroseksual antar individu. Sejalan
dengan berkembangnya waktu, banyak dijumpai pria yang berpacaran dengan
wanita yang berusia lebih tua dan bahkan berpendidikan lebih tinggi. Sementara
di tahun-tahun terdahulu, masyarakat kebanyakan berpandangan tradisional dan
menganggap tabu wanita yang berpacaran/ menikah dengan pria yang berusia
lebih muda (Houston, 1987). Salah satu masalah yang mungkin timbul jika
pasangan pria dan wanita yang berusia lebih tua memutuskan untuk menikah
adalah apabila pria tersebut belum menyelesaikan studinya. Maka dari itu penulis
tertarik untuk meneliti ada tidaknya pengaruh pacaran antara pria dengan usia
lebih muda dari pasangan wanitanya terhadap motivasi pria tersebut agar dapat
segera menyelesaikan studi.
Penelitian dilakukan secara kualitalif dengan menggunakan teknik wawancara pada tiga subyek pria dewasa muda dengan rentang usia 22 - 25 tahun, yang dianggap peneliti memenuhi karakteristik subyek yang diperlukan berdasarkan teori dan konstruk operasional agar benar-benar mewakili fenomena yang akan diteliti.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa motivasi berprestasi dari subyek yang diteliti dipengaruhi oleh pasangannya masing-masing. Pada subyek 1, yang mempengaruhinya adalah perbedaan umur pasangan dan tahun angkatan perkuliahan. Pada subyek 2, motivasi berprestasinya dipengaruhi oleh kecerdasan pasangan wanitanya. Sementara motivasi berprestasi subyek 3 dipengaruhi oleh keberadaan pasangan yang membuat subyek 3 selalu ingin membahagiakan pasangannya.
Saran unluk penelitian selanjutnya, rentang usia pasangan dari subyek sebaiknya ditetapkan minimal 2 tahun/ 2 angkatan di atas subyek, sehingga pengaruh pasangan terhadap motivasi berprestasi subyek dapat terlihat benar- benar dipengaruhi oleh perbedaan usia. Hendaknya penelitian dilakukan pada jumlah subyek yang lebih besar dan pasangan wanitanya pun dapat juga diwawancarai.
Penelitian dilakukan secara kualitalif dengan menggunakan teknik wawancara pada tiga subyek pria dewasa muda dengan rentang usia 22 - 25 tahun, yang dianggap peneliti memenuhi karakteristik subyek yang diperlukan berdasarkan teori dan konstruk operasional agar benar-benar mewakili fenomena yang akan diteliti.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa motivasi berprestasi dari subyek yang diteliti dipengaruhi oleh pasangannya masing-masing. Pada subyek 1, yang mempengaruhinya adalah perbedaan umur pasangan dan tahun angkatan perkuliahan. Pada subyek 2, motivasi berprestasinya dipengaruhi oleh kecerdasan pasangan wanitanya. Sementara motivasi berprestasi subyek 3 dipengaruhi oleh keberadaan pasangan yang membuat subyek 3 selalu ingin membahagiakan pasangannya.
Saran unluk penelitian selanjutnya, rentang usia pasangan dari subyek sebaiknya ditetapkan minimal 2 tahun/ 2 angkatan di atas subyek, sehingga pengaruh pasangan terhadap motivasi berprestasi subyek dapat terlihat benar- benar dipengaruhi oleh perbedaan usia. Hendaknya penelitian dilakukan pada jumlah subyek yang lebih besar dan pasangan wanitanya pun dapat juga diwawancarai.