Seringkali dijumpai berbagai sarana fisik yang tidak digunakan sebagaimanarencana pembangunannya. Tangga penyeberangan dijadikan tempat berjualan,trotoar pejalan kaki dijadikan tempat parkir kendaraan dan jalan bagi pengendaramotor, serta berbagai sarana fisik lainnya termasuk pula yang ada di terminal busBlok M. Beberapa sarana, seperti tangga turun yang menurut rancanganpembangunan hanya digunakan untuk turun penumpang dari trotoar kedatanganmenuju lobi dalam kenyataan justru disalahgunakan oleh beberapa penumpang.Mereka menggunakannya juga untuk naik sehingga trotoar kedatangan yangtadinya hanya berfungsi sebagai tempat bus menurunkan penumpang digunakanjuga sebagai tempat menaikkan penumpang. Padahal tempat untuk naik bus telahdisediakan terpisah yakni di trotoar keberangkatan yang dapat dicapai melaluitangga naik jalur yang ada di dalam lobi. Perbedaan antara perancang bangunandengan pengguna bangunan terhadap pemanfaatan sarana yang ada dapat terjadikarena adanya perbedaan persepsi.Persepsi seseorang terhadap suatu hal dipengaruhi oleh berbagai faktor,salah satunya oleh nilai yang dianut orang tersebut (Robbins, 1983; Gifford,1997). Nilai terbentuk sebagai hasil pengalaman individu dalam berinteraksidengan lingkungan dan budayanya. Nilai-nilai yang dianut kemudian membentuksuatu sistem nilai yakni nilai instrumental dan nilai terminal. Menurut Rokeach(1973), nilai instrumental dan nilai terminal digunakan dalam menentukan pilihanterhadap suatu hal yang dianggap oleh seseorang lebih baik dari hal lainnya. Nilaiselanjutnya akan mengarahkan orang tersebut mencapai hal yang diinginkannyadengan cara melakukan tingkah laku tertentu. Nilai-nilai yang dianut olehpenumpang bus akan mengarahkan mereka pada penggunaan berbagai fasilitasterminal yang ada sesuai dengan apa yang mereka anggap paling baik bagi dirinyamasing-masing, termasuk dalam menggunakan tangga naik jalur.Gibson (dalam Bell et.al, 1996) rnengemukakan bahwa persepsi individuterhadap suatu obyek terkait dengan setting lingkungan dimana obyek tersebutditempatkan. Setting lingkungan meliputi lingkungan sosial dan lingkungan fisik.Lingkungan sosial diantaranya meliputi tingkat pengenalan individu terhadap orang-orang disekelilingnya, kesesakan, dan kepadatan. Sedangkan lingkunganfisik diantaranya seperti suhu ruangan, pencahayaan ruangan, pewarnaan ruangan,iklim, tata letak perabotan, dan keadaan geografis. Tujuan memahami persepsiindividu terhadap obyek dalam setting lingkungan tertentu menurut Barker (dalamStokols & Altman, 1987; Veitch & Arkkelin, 1995) adalah untuk menciptakankeselarasan antara individu dengan lingkungan dimana individu tersebut berada.Dalam konteks penelitian ini adalah untuk menciptakan kondisi lingkungan fisikIobi dan terminal yang sesuai dengan keinginan penumpang sebagai penggunanya.Subyek penelitian adalah penumpang bus yang berdasarkan jenis pekerjaan,menuntut aktivitas rutin (lima hingga enam hari perminggu). Rutinnya merekamelakukan aktivitas membuat mereka menggunakan tangga naik yang ada di lobisebagai sarana naik bus dalarn menunjang kelancaran mereka beraktivitas.Alat pengumpul data penelitian terdiri dari dua bagian, yakni Rokeach ValueSurvey dimana subyek diminta untuk meranking nilai-nilai berdasarkankeinginannya sendiri dan skala berbentuk semantik diferensial yang memuat tigafaktor yakni aktivitas, potensi dan evaluasi, Skor-skor yang diperoleh kemudiandiolah dengan Spearman's rho untuk melihat hubungan antara sistem nilai denganpersepsi melalui bantuan komputer menggunakan program SPSS PC+ versi 9.0.Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa nilai instrumental tidakmempunyai hubungan yang signifikan pada tingkat 0,05 dengan persepsi ketigafaktor pada skala semantik, sedangan pada nilai terminal menunjukkan hasil yangsignifikan hanya pada faktor potensi. Hasil tambahan penelitian menunjukkanbahwa ranking pertama maupun rangking ke-18 dari nilai instrumental tidakmenunjukkan hubungan yang signifikan dengan ketiga faktor yang ada dalamskala semantik. Pada nilai terminal, hanya ranking pertama, yakni nilaikebahagiaan yang merniliki hubungan yang signifikan dengan faktor potensi.Penelitian perlu dilanjutkan kearah melihat hubungan antarbeberapa variabeldengan persepsi penumpang terhdap pemanfaatan tangga naik jalur. Hal inidikarenakan bahwa secara umum nilai tidak bisa dijadikan satu-satunya variabelindependen yang berdiri sendiri dalam mempengaruhi pembentukan persepsi dikalangan populasi penumpang bus. Dengan demikian hubungan antarbeberapavariabel independen dengan beberapa fakor akan lebih bervariasi.Agar mendapat gambaran lebih konprehensif tentang hubungan antarasistem nilai, yang dianut penumpang dengan persepsi mereka terhadappemanfaatan tangga naik maka instrumen pengukuran tidak hanya menggunakanRokeach Value Survey. Hal ini karena nilai-nilai yang dianut suatu komunitassangat dipengaruhi oleh kultur dan keadaan demografis. Nilai-nilai yang dimilikimasyarakat Indonesia mempunyai kekhasan dan keunikan sendiri dibanding nilai-nilai yang dianut masyarakat Amerika seperti tercermin dalam alat tersebut.Pengelola dapat rnelakukan manipulasi terhadap ruang lobi agar tangga naikmaupun tangga turun jalur dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Salah satubentuk manipulasi adalah dengan membangun eskalator yang betujuan?memaksa? penumpang menggunakannya hanya untuk turun atau naik.Penggunaan sarana sebagaimana mestinya akan melancarkan mobilisasipenumpang dan bus yang di terminal tersebut. |