Tesis ini merupakan hasil penelitian mengenai perubahan yang terjadi pada tradisi kagaa dalam masyarakat Muna. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan pengaruh perubahan sosial masyarakat Muna terhadap transmisi kagaa pada masyarakat Muna sekarang ini. Sumber data diperoleh dari data lapangan dan studi pustaka. Penelitian ini menggunakan beberapa konsep dan teori yang berhubungan dengan perubahan masyarakat sosial dan pewarisan tradisi lisan. Pendekatan Kajian Tradisi Lisan digunakan untuk memahami pewarisan tradisi lisan kagaa yang tidak bisa dilepaskan dengan formula dan tuturan, sementara pendekatan sosiologi sastra digunakan untuk melihat hubungan antara masyrakat pendukung tradisi kagaa dengan perubahan yang terjadi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa transmisi tradisi kagaa hanya dilakukan pada saat pertunjukan saja, dan mempengaruhi kualitas upacara kagaa menjadi rendah di mata masyarakat pendukungnya, karena banyak bagian dari upacara tradisi kagaa dihilangkan oleh pelaku adat. Hal ini diakibatkan oleh penutur yang kurang pengetahuannya terhadap tradisi tersebut. Dari kenyataan ini dapat dipastikan bahwa transmisi saat pertunjukan kurang berhasil, dan sangat diperlukan revitalisasi tradisi kagaa. This thesis is a research about the change which happens on kagaa’s tradition in Muna society. The aim of this thesis is to show social changes that influence Muna society nowday. Data sources is gotten from field collecting and library study. This research used some concepts and theory, which social changes in the society and oral tradition endownent. Approaching study of oral tradition is used to understand the inheritace of kagaa oral tradition that can not be separated from formula concept and narrative. In the mean time, sociology of literary is used to show the relationship between supporting society of kagaa tradition and social changes. The result of the research indicated that kagaa's transmition just happen in the performance, and it influence the quality of kagaa ceremony removed by agen custom. It caused by narrator of tardition that do not have enough knowledge about tradition. From this fact, we can ensure that transmition in the performance in inauspicious and the revitalization in kagaa tradition is indistansable. |