ABSTRAK Kedudukan individu di dalam di dalam keluarganya dapat mempengaruhi perkembangankarakteristik kepribadiannya. Hal ini disebabkan karena adanya faktor-faktor tertentudalam keluarga yang berbeda pada tiap anak sesuai dengan posisinya, yangmempengaruhi sikap dan perlakuan orangtua dan kakak/adik Perbedaan perlakuan ini kemudian mempengaruhi persepsi anak mengenai posisinya dalam keluarga, sertamembentuk ciri khas tersendiri sesuai dengan posisi yang dipersepsinya.Anak bungsu merupakan anak yang dilahirkan paling akhir di dalam keluarganya.Orangtua dan kakak-kakak sering kali memperlakukan anak bungsu sebgai seserangyang masih kecil dan perilu dilindungi. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangankepribadian anak, sehingga ia dapat menampilkan karakteristik tertentu, seperti kurangbertanggung jawab, ergantung pada orang lain, bersikap spontan, optimis, dan mudahbrtgaul. Hal ini dapat mempengaruhi cara individu berinteraksi selanjutnya dalamkehidupan, seperti dalam perkawinan.Umumnya individu yang telah dewasa dan menikah diharapkan untukmenampilkan peran-peran tertentu, seperti peran sebgai suami/istri. Dalam perkawinantradisional, suami diharapkan untuk mencari nafkah dan bertindak sebagai kepalakeluarga, sedangkan istri tinggal di rumah danbertanggung hawab terhadap pengasuhananak. Sebagai anak paling kecil dan terbiasa dibantu oleh orang lain, laki-lakibungsu tampaknya akan memiliki kesulitan yang lebih besar dalam menyesuaikan diriterhadap perannya sebagai suami. Hal ini mendorong peneliti untuk mengetahui mengenai gambaran karakteristik anak bungsu dan bagaimana perannya sebagai suamidalam perkawinan.Teori dan hasil penelitian dari sejumlah peneliti digunakan dalam penelitian inisebgau sumber rujukan; umumnya meliputi hal-hal yang berkaitan dengan urutan kelahiran, anak bungsu, dan perkawinan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif,dengan wawancara mendalam sebagai alat pengumpul data utama. Metode ini digunakakarena dinamika perkembangan dalam keluarga sebgai anak bungsu merupakan sesuatu yang dihayati secara pribadi oleh individu dan dapat menimbulkan karakteristik tertentuyang berbeda satu sama lain. Subyek yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah tigaorang. Informasi yang didapat melalui wawancara kemudian digolongkan dalamkatergori-kategori, dan analisis mula-mula dilakukan terhadap tiap kasus. Analisisselanjutnya diperoleh dari kesimpulan secara keseluruhan sebgai jawabab daripermasalahan penelitian.Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa setiap subyek merasakan mendapat perlakuan khusu dari orangtua dan kakak-kakak, sehubungan dengan posisimereka sebgai anak paling kecil di dalam keluarganya. Namun demikian , perlakuan yang khusus ini dapat menyebabkan anak berkembang ke arah positif, seperti berusahamandiri, spontan, mudah bergaul; serta ke arah negatif, seperti kurang mandiri danmerasa tidak bebas. Selain itu, keseluruhan subyek dalam penelitian ini memilikihubungan yang dekat dengan tokoh ibu.Kedudukan sebagai anak bungsu ini mempengaruhi penyesuaian individuterhadap perannnya sebagai suami. Dalam perkawinan, terlihat anak bungsu memilikikesulitan pada masa-masa awal perkawinanm terutama menyangkut penyesuaian terhadappasangan serta penyesuaian diri terhadap perannya sebagai kepala keluarga.Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangandalam konseling perkawinan, terutama pada kasus-kasus yang melibatkan anak bungsu. |