ABSTRAK Tingginya animo masyarakat terhadap produk herbal telah meningkatkan kebutuhanmasyarakat terhadap pengobatan tradisional. Pemerintah mewadahi aspirasi ini denganmengeluarkan produk hukum yang memungkinkan berdirinya poli Obat TradisionalIndonesia (OTI) di institusi pengobatan konvensional seperti RS dan Puskesmas. Fenomenayang terjadi di RSUD Dr Soetomo Surabaya dan beberapa RS yang memiliki poli OTImenunjukkan tingkat pemanfaatan yang masih rendah. Untuk itu penelitian ini ditujukanuntuk mengungkap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan poli OTI.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggali informasi secaramendalam. Peningkatan validitas data dilakukan dengan menggunakan data primer serta datasekunder serta triangulasi data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengetahuan, persepsi, sikap dan kebutuhanyang positif dari masyarakat terhadap obat tradisional dan poli obat tradisional, tetapi tingkatpengetahuan yang rendah tentang keberadaan poli OTI di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Dariaspek penyedia layanan kesehatan dukungan kebijakan pusat yang belum optimal,penerimaan intern yang rendah, promosi ekstern yang kurang maksimal serta lokasi yangkurang strategis terindikasi sebagai faktor yang menjadi kendala dalam pemanfaatan poli OTIini.Kesuksesan suatu program memerlukan upaya evaluasi, maka diperlukan suatu forum denganpertemuan rutin bagi pihak yang terkait dalam proses manajemen poli OTI untukmenganalisa dan mengevaluasi kendala sekaligus upaya untuk meningkatkan pemanfaatanpoli OTI dari berbagai aspek. Abstract High public interest for herbal products has increased people?s demand for traditionalIndonesian medicine. The government accommodated the public?s aspirations by issuing theregulation that allows the establishment of traditional medicine in the conventional healthcare institution such as hospital and Puskesmas. The facts founded in The Poly OTI (ObatTradisional Indonesia) of RSUD Dr Soetomo Surabaya and some other hospitals who haveones show a low utilization. Therefore, the thesis is focused to reveal the factors thatinfluence the utilization of The Poly OTI.The design of the research is a qualitative approach. It is intended to reveals the constraints ofthe utilization of The Poly OTI. To ensure data validity, the research was done by usingprimary data obtained from in-depth interview and secondary data from documentassessment. Furthermore, data triangulation was also conducted.This research concludes that there are positive level of knowledges, perceptions, attitudes andneeds of the community towards traditional medicine and its poly, but lack of knowledgeabout the presents of Poly OTI in RSUD Dr Soetomo. Regarding the health care serviceproviders, some factors such as non-optimal policy support from the top management, lowinternal acceptance, lack of external promotion and non-strategic location are determined tobe the constraints in the utilization of The Poly OTI.The evaluation is the key to the success of a program, a regular forum or meeting of theparties related to the marketing of Poly OTI is required to analyze and evaluate thepromotional activities and create innovative marketing plans. The internal socialization needsto be improved regarding what and how Poly OTI also the working of traditional medicineand clinical trials in various scientific forums as well as the proposed of relocation to a morestrategic position is recomended. |