Market mechanism merupakan suatu pendekatan yang digunakan dengan tujuan untuk mencapai efisiensi penggunaan sumber daya frekuensi yang terbatas dengan memberikannya kepada pengguna potensial untuk menjalankan layanannya, dimana layanan tersebut harus dapat menghasilkan nilai tertinggi dari sumber daya frekuensi tersebut, maka akan diberikan izin hak untuk menggunakannya, dengan kata lain adalah bahwa dengan menggunakan mekanisme pasar (market mechanism) dapat mendorong penggunaan spektrum frekuensi radio dan memfasilitasi ekspansi dan inovasi layanan. Analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode Cost and Benefits Analysis (CBA), dimana CBA ini untuk membandingkan keuntungan bersih yang dihasilkan dari pemanfaatan spektrum frekuensi radio dengan membuat beberapa kondisi untuk pemanfaatan spektrum frekuensi radio pada pita 478-806 MHz. Dalam menggunakan metode CBA, terlebih dahulu harus diidentifikasikan dan dikonversikan komponen-komponen penilaiannya yaitu biaya-biaya dan manfaat-manfaat yang dihasilkan oleh pemanfaatan spektrum frekuensi radio pada pita frekuensi 478-806 MHz melalui beberapa kondisi layanan ke dalam nilai ekonomis atau moneter. Kemudian dianalisis kelayakan ekonomisnya memanfaatkan alat-alat analisis finansial dengan menggunakan Net Present Value. Pemanfaatan spektrum frekuensi radio pada pita 478-806 MHz (UHF) diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kondisi, yaitu kondisi eksisting, kondisi transisi, dan kondisi analog switch off, hasil potensi nilai ekonomi pemanfaatan spektrum frekuensi radio pada pita 478-806 MHz (pita UHF) yang paling optimal terdapat pada kondisi dimana pemanfaatan spektrum frekuensi radio pada pita 478-806 MHz digunakan untuk layanan televisi siaran digital dengan digital dividend dimanfaatkan untuk layanan broadband wireless (kondisi analog switch off). Pemanfaatan digital dividend untuk layanan broadband wireless digunakan sebagai strategi untuk melaksanakan pembangunan akses broadband di Indonesia. Market mechanism is an approach used with the objective of achieving efficient use of limited frequency resources by giving potential users to run their services, where such services should be able to produce the highest value of frequency resources. They will then be granted the right to use the frequency resources. In other words, by using market mechanism, it will encourage the use of radio frequency spectrum and facilitate expansion and service innovation. Analysis of this study uses the method of Cost and Benefit Analysis (CBA), where this method of CBA is to compare the net profit resulted from utilization of radio frequency spectrum by making a number of conditions for the utilization of radio frequency spectrum in the bands of 478-806 MHz. In using the CBA method, the components of assessment must first be identified and converted, namely the costs and benefits generated by the utilization of radio frequency spectrum in the bands of 478-806 MHz through some conditions of service to the economic or monetary value. And then the economic feasibility is analyzed using Net Present Value technique. Utilization of radio frequency spectrum in the bands of 478-806 MHz (UHF band) is classified into three (3) conditions, the existing condition, the transition condition, and the analog switch off condition. The most optimum potential result of the economic value of radio frequency spectrum utilization in the bands of 478-806 MHz (UHF band) is at the condition where the utilization of radio frequency spectrum in the band of 478-806 MHz is used for digital broadcast television service with the digital dividend used for broadband wireless services (the analog switch off condition). Utilization of digital dividend for broadband wireless services is used as a strategy to implement the broadband access development in Indonesia. |