ABSTRAK Tumbuhan bawah merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yangmemiliki fungsi ekologis yang penting di dalam ekosistem hutan serta potensipemanfaatan bagi manusia yaitu sebagai sumber pangan, papan, dan obat-obatan.Keberadaan tumbuhan bawah seringkali terabaikan sehingga Hutan KotaMuhammad Sabki (HKMS) belum mempunyai data tentang tumbuhan bawah.Penelitian bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas serta potensipemanfaatan tumbuhan bawah di HKMS Kota Jambi. Data dikumpulkan daribulan Januari 2012 sampai dengan Februari 2012 dengan menggunakan metodegaris berpetak dalam 100 petak contoh (1 m x 1 m) secara sistematis.Ditemukan sebanyak 45 famili yang terdiri atas 83 spesies dan 3674 individu.Nilai Kepentingan tertinggi diperoleh spesies herba Pennisetum purpureum(71,81%). Kerapatan individu tertinggi ada pada petak pengamatan 61(209 individu). Spesies dengan nilai frekuensi tertinggi adalahMelastoma malabathricum (37%). Terdapat asosiasi di antara lima spesies yangmemiliki nilai frekuensi tertinggi. Bentuk hidup (life form) tumbuhan bawahterbanyak adalah semai pohon (39 spesies). Indeks Keanekaragaman spesiessebesar 2,49. Komposisi spesies asli Indonesia di Zona Pemanfaatan Sedang(ZPS) lebih tinggi dari pada di Zona Pemanfaatan Rendah (ZPR). Hasilwawancara kepada masyarakat sekitar HKMS, pemanfaatan tumbuhan terbanyakadalah untuk bahan obat-obatan (53 spesies), bahan pangan tambahan(23 spesies), bahan bangunan dan peralatan rumah tangga (18 spesies), kayu bakar(15 spesies), tanaman hias (10 spesies), dan kerajinan (7 spesies). Pengukurannilai Index of Cultural Significance (ICS) untuk mengetahui potensi pemanfaatantumbuhan bawah menurut status pengetahuan masyarakat sekitar HKMS. NilaiICS tertinggi diperoleh spesies Tamarindus indica (50) dengan 3 kategoripemanfaatan yaitu sebagai bahan pangan tambahan, bahan obat-obatan dan kayubakar. Abstract Understorey plant is a part of forest having important ecological functionsin the forest ecosystem and the potential for human use is as a source of food,shelter, and medicine. The existence of the plant is often overlooked that HKMSdoes not have data on understorey plant. The study aims to analyze thecommunity structure as well as the potential use of understorey plant in HKMSKota Jambi. The data was collected from January 2012 to February 2012 with thequadrate transect method in 100 sample plots (1 m x 1 m) were systematically.Found as many as 45 families comprising 83 species and 3674 individuals. HighImportance Value obtained by herbaceous species Pennisetum purpureum(71,81%). The highest density at plot 61 (209 individuals). The species with thehighest frequency is Melastoma malabathricum (37%). There are five speciesforming association. Life form are the largest tree seedlings (39 species). Speciesdiversity index of 2.49. The native species of Indonesia composition in ZonaPemanfaatan Sedang (ZPS) is higher than in Zona Pemanfaatan Rendah (ZPR).The results of interviews to the people around HKMS, most plants use is formedicinal (53 species), secondary food (23 species), building materials andhousehold appliances (18 species), firewood (15 species), ornamental plants (10species), and craft (7 species). The highest Index of Cultural Significance (ICS)value derived species Tamarindus indica (50) with three using categories, namelythe use of additional food, medicine materials and firewood. |