Peran Notaris Dalam Pengembangan Wakaf Bagi Nazhir Yang Tidak Berbadan Hukum = The Role of Notary in The Development of Wakaf for Nazhir Which Has No Legal Entity
Abbad Salahudin Abbad;
Farida Prihatini, supervisor; Wismar Ain Marzuki, examiner; Wirdyaningsih, examiner
([Publisher not identified]
, 2012)
|
ABSTRAK Wakaf tumbuh dan berkembang seiring dengan berkembangnya kebutuhanyang ada dalam masyarakat di Indonesia, difasilitasi oleh hukum positif yangberlaku di Indonesia demi terciptanya ketertiban dan kepastian hukum dalammasyarakat. Ketidaksempurnaan peraturan hukum positif serta pelaksanaannya dilapangan sering menjadi penghalang terpenuhinya hak dan kewajiban setiapinduvidu dalam masyarakat dengan baik. Yayasan (Stichting) telah ada sebelumadanya peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Yayasan dan bagiYayasan yang telah ada tersebut diharuskan untuk menyesuaikan anggarandasarnya agar tetap berstatus badan hukum. Nazhir wakaf berupa Yayasan yangtidak memiliki status badan hukum tidak dapat menerima wakaf. Pokokpermasalahan yang diangkat oleh penulis dalam penelitian ini adalahbagaimanakah peran Notaris dalam Wakaf dikaitkan dengan Nazhir yang tidakberbadan hukum. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitiankepustakaan yang bersifat yuridis normatif dengan bentuk penelitian preskriptifanalitis. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Notaris dapat berperandengan cara memberikan saran untuk dibuatnya suatu perikatan antara pihak yanghendak mewakafkan harta bendanya dengan pihak yang nantinya akan mengelolaharta benda tersebut. Bentuk perikatannya berupa perjanjian dalam wujud aktaNotaris sehingga memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna dan dapatdilaksanakan. Abstract Wakaf grow and evolve with the expansion of needs that exist in society inIndonesia, facilitated by the positive law in force in Indonesia for theestablishment of order and rule of law in the society. Imperfections of positive lawand its implementation on the field is often found as a barrier to the fulfillment ofindividual rights and obligations in the community. Foundation have existedbefore the regulations on the Foundation are made and for the existing Foundationis required to adjust their statutes in order to keep their legal entity. Nazhir wakafin the form of Foundation that doesn?t have legal entity cannot receive wakaf. Theissue raised by the authors in this study is how the role of notary in the course ofwakaf associated with nazhir wakaf which has no legal entity. The researchmethod used is literature study which is normative juridical in the form ofprescriptive analytical research. Based on the study it is revealed that the notarymay play a role in the implementation of wakaf by giving an advice to acommitment made between parties who want to hand over their possessions andwho will manage the property. The form of engagement is in the form of anotarial deed which has the perfect strength of evidence and can be implemented. |
|
No. Panggil : | T31881 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2012 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xii, 98 pages : ilustration ; 29 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T31881 | 15-19-259900094 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20315459 |