Penelitian dalam tesis ini membahas mengenai persoalan penayanganfilm-film dan sinetron-sinetron serial bertema horor di televisi, yang dewasaini nampak semakin marak. Semua stasiun televisi swasta memiliki jamtayang khusus untuk cerita-cerita mistik tersebut, dengan berbagai judul,RCTI memiliki Kembalinya Si Manis Jembatan AncoL dan ImpianPengantin. Indosiar menayangkan Mariam: si Manis Jembatan Ancol danfilm-film misteri tiap Jum?at malam. An-Teve menayangkan Kisah Misteritiap Kamis malam. Demikian juga dengan SCTV, Misteri Mirah Delimadan TPI dengan film-film horor yang sudah pernah di putar di bioskop. jika diamati, dalam film-film tersebut ada kecenderungan terdapatnyapenyimpangan dari nilai-nilai yang sebenarnya diajarkan agama Islammelalui Al-Qur?an dan hadist Rasulullah Muhammad SAW. Penyimpanganmana diakibatkan kuatnya melebih-lebihkan fungsi hiburan, dengan maksudmenarik minat penonton. Bagi kalangan Ulama, tayangan ini dianggapsebagai suatu hal yang merugikan upaya pembinaan mental keagamaanmasyarakat, karena tidak sesuai dengan ajaran Islam.Namun demikian, berdasarkan penelitian ini diketahui, ternyata dikalangan ulama sendiri meskipun sama-sama mendasarkan penilaian padaA1-Qur?an dan Hadist, ulama yang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU)berbeda pandangan dengan ulama yang berasal dari kalanganMuhammadiyah dalam menilai film dan sinetron horor tersebut. Bagikalangan ulama NU, sebagaimana terdapat dalam kitab-kitab peninggalanulama terdahulu, pelukisan alam ghaib bukan merupakan hal yang asing,sedangkan bagi kalangan Muhammadiyah, kepercayaan semacam itudianggap hanya akan membawa manusia ke arah kemusyrikan. Dengandemikian, peniaian fungsional atau disfungsionalnya siaran televisi swastaini berbeda antara ulama dengan latar belakang golongan yang berlainan. |