Strategi bersaing dan pengembangan usaha Radio Sonora
Budi Santoso Tanuwibowo;
Ahmad Fuad Afdhal, supervisor; Wong Hendra Wijaya
([Publisher not identified]
, 1995)
|
ABSTRAK Usaha radio di Indonesia kurun waktu 5 tahun terakhir ini dalam keadaan stagnankarena berbagai faktor, di antaranya : pembatasan kekuatan daya pancar, dan maraknya usaha pertelevisian nasional. Meski demikian usaha radio di masa mendatang tetapmempunyai potensi yang besar, apalagi bila dibarengi dengan deregulasi. Radio Sonora saat ini merupakan pemimpin pasar usaha radio swasta di Indonesia,setidaknya bila dilihat dari penghasilan dan kemampulabaannya. Sampai sejauh iniSonora tetap dapat bertumbuh baik, sehingga posisinya semakin mantap dan sekaligus mampu bertahan menghadapi gelombang investasi usaha televisi yang semakin gencar. Keberhasilan Sonora ini setidaknya membuktikan bahwa bila usaha radio dikelolasecara baik, jeli membidik pasar, dan menggunakan pendekatan strategi bersaing yangtepat, usaha ini masih bisa tumbuh baik di tengah persaingan yang semakin ketat.Meski demikian, di masa mendatang peran pemerintah di dalam menciptakan kondisiusaha yang kondusif jelas amatlah penting. Berbagai deregulasi seperti peninjauankembali pembatasan daya pancar dan perpanjangan waktu siaran, akan berdampakpositif bagi radio swasta nasional di masa mendatang. Dengan deregulasi - diharapkan dapat dilaksanakan dalam waktu dekat - radio swastaakan mampu memperkuat diri menghadapi kemungkinan masuknya media asing keIndonesia, makin merebaknya televisi dan media cetak, serta makin meningkatnyakegiatan pembangunan. Dengan deregulasi sejak awal, maka radio swasta mempunyaiwaktu cukup leluasa untuk lebih menyiapkan diri menghadapi persaingan. Sementara itu, bagi Sonora sendiri - yang berada dalam posisi puncak dan didukunggrup usaha yang kuat dan sinergis - saat ini merupakan waktu yang tepat untukmengkaji dan mengejawantahkan strategi bersaing dan pengembangan usahanya secaralebih konsisten dan agresif. Pilihan strategi bersaing Sonora - yang secara terselubungmenerapkan strategi diferensiasi fokus - sudah tepat, tinggal disempurnakan dandilaksanakan secara lebih konsisten dan terencana, dengan dukungan paket acara yanglebih bervariasi, dan inovatif. Paket acara yang terlalu baku - baik substansi maupundurasi - akan kurang menarik calon pendengar baru. Hal lain yang tak kalah penting dan mendesak adalah keharusan bagi Sonora untuklebih agresif melakukan pengembangan usaha. Pengembangan usaha yang disarankanadalah dengan mendirikan radio baru di luar Jakarta (strategi pengembangan pasar)atau mendirikan radio yang berbeda segmen (strategi pengembangan produk), baikdilakukan sendiri, ketja sama, atau melakukan akuisisi terhadap radio yang sakit.Dengan cara ini posisi bersaing Sonora akan semakin kuat. |
T9379-Budi Santoso Tanunwibowo Hendra Wijaya Wong.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1995 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xvii, 136 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20316167 |